Hidayatullah.com–Umur Dr Mahathir Mohamad menjadi topik pembicaraan dalam beberapa kesempatan selama kunjungan kerja tiga harinya ke Jepang baru-baru ini.
Dr Mahathir, yang akan berumur 93 tahun pada Juli tahun ini, menjadi perdana menteri tertua di dunia setelah koalisinya memenangkan Pilihan Raya Umum (PRU) Malaysia ke 14.
Dalam sebuah dialog dengan koresponden asing, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pers Nasional Jepang, perdana menteri Malaysia itu dipuji karena menjadi ikon bagi masyarakat yang menua, dan ditanya mengenai apakah pengalamannya adalah faktor kemenangan PRU14.
“Nah, ada dua jenis penuaan. Salah satunya kronologis, sesuai tahun yang Anda capai dan yang lainnya lebih bersifat biologis. Kadang-kadang orang menua dengan cepat, terkadang orang menua lebih lambat. Saya kira usia saya sedikit lebih lambat dari kebanyakan orang.
Baca: Mahathir Tegaskan Malaysia Tidak Mau Berutang pada China
“Tampaknya Saya dapat berperilaku secara normal. Saya tidak pikun. Saya masih bisa mendengar pertanyaan dan menjawabnya. Dan orang-orang menginginkan saya untuk memimpin negara lagi. Saya harus mengabulkan keinginan rakyat.
“Saya menyarankan orang-orang untuk tidak beristirahat ketika mereka menjadi tua karena jika Anda berhenti melakukan sesuatu, Anda akan segera menjadi semakin lemah dan tidak kuat, dan mungkin menjadi pikun. Jadilah aktif setelah Anda mencapai usia pensiun,” kata Dr Mahathir dikutip laman New Straits Times baru-baru ini.
Doktor medis itu mengatakan apapun yang tidak digunakan akan pada akhirnya gagal bekerja seperti biasa atau memburuk.
“Sama halnya seperti otot Anda. Jika Anda tidak menggunakan otot Anda dan hanya tidur-tiduran setiap waktu, otot tidak bisa menopang berat badan Anda. Anda tidak dapat berdiri. Anda tidak dapat berjalan.
“Otak juga sama. Jika Anda tidak menggunakan otak Anda, Anda tidak berpikir, Anda tidak memecahkan permasalahan, Anda tidak membaca, Anda tidak menulis, otak akan mengalami kemunduran dan Anda menjadi pikun. Jadi selalu aktif,” tambahnya.*/Nashirul Haq AR