Hidayatullah.com—Penasehat Partai Keadilan Rakyat (PKR) Seri Anwar Ibrahim mendapat kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pasca menjalani operasi pembedahan tulang belakang di di Rumah Sakit Universitas Medipol Mega, Istanbul.
“Selesai kegiatan padat di Jakarta, saya perlu terbang ke Turki bagi menjalani pembedahan tulang belakang,” tulis Anwar lewat akun Facebook-nya, Ahad (08/07/2018).
“Kunjungan mereka sangat dihargai bahkan ketika waktu mereka terbatas pada kehidupan sibuk kemenangan Pemilu,” katanya.
Pada 23 Juni, Anwar dilarikan ke Pusat Kesehatan Universitas Malaya setelah mengeluh sakit bahu dan punggung, menyusul cedera yang sama saat dia masih di penjara.
Menurut Anwar, ia menitipkan salam dan ucapan selamat dari Yang Dipertuan Agong dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad menyusul kemenangan bergaya partai pimpinan Erdogan, AK Parti dalam Pemilu Turki 24 Juni lalu.
“Tentunya kemenangan ini akan terus menambah nilai bagi perkembangan demokratis dunia Islam kontemporer,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga menyampaikan niat Malaysia untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan Turki.
Dalam foto terlihat Anwar berada di ruang perawatan dililit brace atau alat penjepit punggung. Sedangkan Erdogan memakai jas hitam dan istrinya memakai blazer panjang berwarna hitam.
Ketiganya tampak berbicang akrab. Emine terlihat seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada Anwar yang tersenyum.
“Respons balik Presiden Erdogan sangat positif. Mudah-mudahan persahabatan erat ini dapat terus terjalin dan diperkukuh,” kata Anwar.
Anwar menderita stenosis sentral lumbar, di mana saluran tulang belakang atau foramen vertebral lumbal menyempit menyebabkan rasa sakit dan mati rasa. Dia juga mengeluh sakit leher parah berkelanjutan atau nyeri punggung bagian bawah.
Anwar yang juga Ketua Pakatan Harapan, koalisi partai yang memenangkan Pemilu Malaysia yang lalu. Perdana Menteri Mahathir Mohamad, 93, menyatakan dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah dia terpilih sebagai anggota parlemen dalam Pemilu sela yang akan segera digelar.
Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara pada 16 Mei 2018 lalu setelah menerima pengampunan dari Raja Malaysia. Dia divonis lima tahun penjara pada Februari 2015 atas tuduhan sodomi, tindakan yang diklaimnya sebagai rekayasa politik.*/Nashirul Haq AR