Hidayatullah.com–Presiden Tunisia Presiden Tunisia Beji Caid el Sebsi mendesak Perdana Menteri Youssef Chahed untuk mengundurkan diri terkait krisis politik dan ekonomi yang melanda negara itu.
Presiden Beji Caid Essebsi telah menarik dukungannya untuk perdana menteri yang berkonflik dengan putranya.
Putra Essebsi, Hafedh Caid Essebsi, adalah pemimpin partai yang berkuasa Nidaa Tounes, yang mendesak Chahed mengundurkan diri pada bulan Mei, dimana ia memecat Chahed melalui telepon karena kegagalan pemerintah Chahed untuk merangsang ekonomi Tunisia. Panggilannya didukung oleh serikat Perserikatan Buruh Tunisia (UGTT) yang berpengaruh, yang menolak usulan reformasi ekonomi PM Chahed.
Chahed, yang ditunjuk Essebsi pada tahun 2016, menuduh putra presiden menghilangkan partai Nidaa Tounes dan mengatakan krisis di partai tersebut mempengaruhi lembaga-lembaga negara.
Pemecatan Chahed pun disambut baik oleh Perserikatan Buruh Tunisia (UGTT) yang menolak reformasi ekonomi ala Chahed. Di kesempatan lain, Partai Islam yang kini beralih menjadi moderat Annahdah (Ennahda) menilai pemecatan Chahed dapat menstabilkan ekonomi.
“Ada perbedaan antara pihak-pihak dan organisasi nasional tentang pemerintah, antara pemerintah dengan pemain kunci seperti UGTT dan beberapa pihak,” ujar el Sebsi kepada televisi lokal.
“Jika situasi ini berlanjut, maka perdana menteri harus mengundurkan diri atau pergi ke parlemen untuk meminta kepercayaan,” tegasnya.
Partai Annahda menyatakan bahwa penarikan Chahed akan mempengaruhi stabilitas negara pada saat itu membutuhkan reformasi ekonomi.
Tunisia dianggap sebagai model keberhasilan Arab Spring karena protes yang menggulingkan Zainal Abidin Ben Ali (Zine El Abidine Ben Ali) pada 2011 tanpa memicu kekerasan seperti yang terjadi di Suriah dan Libya.
Namun sejak itu, sembilan kabinet gagal untuk menguraikan masalah ekonomi, termasuk inflasi dan pengangguran yang tinggi dan meningkatnya ketidakpuasan di antara para kreditur, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), yang katanya akan menyelamatkan Tunisia sejauh ini.*