Hidayatullah.com–Komisi pemilihan Afghanistan telah menangguhkan pemilihan legislatif selama sepekan di provinsi Kandahar, Afghanistan Selatan, menyusul pembunuhan terhadap dua pejabat tinggi, termasuk seorang komandan polisi berpengaruh.
Penangguhan Pemilu yang dijadwalkan hari Sabtu ini memberi kesempatan bagi warga untuk menguburkan para korban.
Sebagaimana dilaporkan Voice o America, Komandan polisi Jenderal Abdul Raziq tewas, Kamis (18/10/2018) dalam insiden penembakan yang berlangsung sewaktu seorang jenderal senior Amerika berkunjung ke Afghanistan.
Jenderal Amerika Scott Miller tidak terluka dalam serangan itu. Ia sedang mengunjungi kompleks kantor gubernur Kandahar untuk bertemu dengan gubernur dan para pejabat provinsi lainnya. Media setempat melaporkan rombongan itu sedang menuju ke landasan helikopter seusai pertemuan sewaktu penembakan terjadi.
Baca: Capres Afghanistan Abdullah akan Menolak Hasil Pemilu
Selain Raziq, yang sebelumnya selamat dalam beberapa serangan terdahulu Taliban, kepala intelijen provinsi juga tewas sedangkan gubernur Kandahar luka parah. Berbagai laporan sebelumnya menyebutkan bahwa gubernur tewas. Dua orang Amerika, termasuk seorang tentara, terluka.
Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, dengan menyatakan seorang “penyusup” melancarkan serangan yang ditujukan kepada Raziq dan jenderal Amerika itu.
Juru bicara militer Amerika Kolonel Dave Butler mengatakan warga Amerika yang cedera “telah dievakuasi untuk perawatan medis dan kini dalam keadaan stabil.” Ia menambahkan bahwa si penyerang tewas dan daerah itu kini aman.
Baca: 12 Tewas, 30 Luka dalam Pemilu yang Ajukan Kandidat Perempuan di Afghanistan
Minggu lalu, setidaknya 22 orang tewas dan 36 cedera dalam serangan terhadap pawai kampanye pemilihan di distrik Rustaq, Afghanistan timur laut, Sabtu (13/20/2018) siang, kata Jawad Hejri, juru bicara untuk Gubernur Takhar.
Pejabat di provinsi Takhar mengatakan, kebanyakan korban ada warga sipil, kecuali dua petugas polisi dan satu orang dari badan intelijen Afghanistan NDS.
Khalil Aseer, juru bicara dari kepolisian Provinsi Takhar, mengatakan bahan peledak yang dipasang di sebuah sepeda motor, meledak di tengah kerumunan orang berkumpul untuk mengikuti kampanye Nazefa Yosufi, seorang kandidat perempuan yang maju dalam pemilihan parlemen mendatang. Nazefa sendiri tidak cedera.
Lebih dari 400 perempuan berkampanye menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang. Lebih dari 2.500 kandidat bersaing memperebutkan 249 kursi. Sebanyak 68 kursi parlemen khusus diperuntukkan perempuan.*