Hidayatullah.com—Menteri Transportasi Jerman Andreas Scheuer ingin membuka pasar Jerman bagi kehadiran layanan taksi online seperti Uber dan sejenisnya pada tahun 2021.
Dilansir Euronews, Dalam wawancara yang dimuat majalah Focus hari Sabtu (17/11/2018), Scheuer mengatakan bahwa taksi online dapat memberikan layanan yang diperlukan bagi daerah pedesaan, dan dia ingin mengubah peraturan yang sekarang berlaku seingga perusahaan semacam Uber dapat beroperasi di Jerman.
“Kita dapat menciptakan peluang-peluang baru, khususnya di daerah pedesaan untuk kaum manula, dengan layanan taksi online,” kata Scheuer, politisi anggota partai konservatif di negara bagian Bavaria. “Itu merupakan peluang yang sangat besar.”
Peraturan saat ini melarang sopir menerima kontrak langsung dari individu-individu. Hak itu hanya diberikan kepada sopir taksi berizin yang lisensinya dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah negara bagian.
“Saya menentang aneka larangan dan pembatasan. Saya lebih menyukai insentif,” kata Scheuer kepada majalah Focus. “Kita tidak dapat mengecualikan satu perusahaan penyedia jasa.”
Data 57 Juta Pelanggan dan Pengemudinya Diretas, Uber Bayar Pelaku agar Tutup Mulut
Pada saat yang sama, kata Scheuer, pastinya taksi konvensional akan terpengaruh, dan kepentingan mereka juga akan dipertimbangkan.
Jerman merupakan pasar yang sulit bagi Uber, karena ketatnya peraturan. Aplikasi Uber di Jerman saat ini memungkinkan pengguna memesan taksi berlisensi di wilayah Berlin dan Munich. Perusahaan asal Amerika Serikat itu berharap dapat hadir di kota-kota besar Jerman lainnya pada tahun 2020.
Uber beroperasi di sejumlah negara di Eropa, tetapi pelayanan yang diberikan tidak selalu sama, menyesuaikan dengan regulasi setempat.*