Hidayatullah.com–Sekitar 58 warga Palestina telah gugur pada Senin di Gaza dan lebih dari 2.700 lainnya terluka sementara tentara Zionis Israel terus menembakkan amunisi hidup, gas air mata dan bom api pada para demonstran Palestina yang berkumpul di beberapa titik di dekat pagar dengan Israel.
Demonstrasi “Kembali ke Palestina yang Terjajah”, bertepatan dengan protes terhadap pembukaan kedutaan besar AS di Jerusalem (Baitul Maqdis), merupakan bagian dari gerakan yang meminta hak kembali bagi para pengungsi Palestina ke wilayah mereka terusir secara paksa pada tahun 1948.
Sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret 2018, pasukan Zionis Israel telah membunuh setidaknya 107 warga Palestina di Gaza yang terkepung dan telah melukai sekitar 12.000 orang.
Baca: Respon Pemindahan Kedutaan AS ke Al Quds, Turki: Al Quds Tidak Sendirian
Rangkaian demonstrasi itu dilakukan menjelang peringatan ‘Nakba’ (Bencana), ketika negara palsu Israel didirikan pada 15 Mei, 1948, dalam kampanye kekerasan yang menyebabkan pengusiran ribuan warga Palestina dari desa-desa mereka.
Erdogan Sebut Israel lakukan ‘Genosida’
Baca: Turki Tarik Dubesnya dari Washington dan Tel Aviv
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel “Negara teror” dan melakukan “genosida”, menurut media pemerintah Anadolu Agency, dengan Ankara mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas pembunuhan sejumlah warga Palestina di Gaza.
“Israel menyebabkan keadaan teror. Israel adalah Negara teror,” Erdogan mengatakan pada pelajar Turki selama kunjungan di ibu kota Inggris, London.
“Apa yang Israel telah lakukan adalah genosida. Saya mengecam drama kemanusiaan ini, genosida, dari sisi manapun itu datang, Israel ataupun Amerika,” tambahnya.*/Nashirul Haq AR