Hidayatullah.com–Seorang aktivis Tatar mengadakan piket satu orang sia untuk mengecam apa yang disebutnya penganiayaan dan kejahatan oleh pemerintah China terhadap Muslim dengan cara berdiri di depan Kantor Konsulat China di Ibu Kota Republik Tatarstan, Rusia.
Rafik Karimullin dari Persatuan Pemuda Tatar Azatliq (Kebebasan) berdiri pada hari Rabu, 21 November di depan Konsulat China di Kazan dengan membawa poster, “China! Hentikan genosida masyarakat Muslim, saudara-saudara kita, Uighur, Tatar, Kyrgyz, dan Kazakh ! ” dikutip Radio Free Europe.
Pihak berwenang kota telah menolak memberi izin demonstrasi yang lebih besar.
Investigasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pada bulan Agustus bahwa sekitar 1 juta Muslim dari provinsi Xinjiang di China barat laut ditahan di “pusat-pusat Kamp Cuci Otak” dan jutaan lainnya telah dipaksa masuk ke kamp-kamp pendidikan kembali (re-education).
China membantah fasilitas itu adalah kamp massal tanpa proses hukum.
Para pejabat mengatakan mereka adalah bagian dari “program pendidikan dan pelatihan kejuruan” yang membantu orang untuk “melihat dengan jelas esensi dan bahaya terorisme dan ekstremisme agama.”
Baca: Saya Muslim Uighur yang Melarikan Diri dari Aksi Brutal China
Uighur adalah komunitas pribumi terbesar di Xinjiang, diikuti oleh Kazakh, dan wilayah ini juga merupakan tempat bagi etnis Kyrgyz, Tajik, dan Hui, juga dikenal sebagai Dungans.
Diperkirakan 8.000 etnis Tatar tinggal di wilayah tersebut.
Han, etnis China terbesar, adalah komunitas terbesar kedua di Xinjiang, yang berbatasan dengan Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Pakistan, Rusia, dan Tajikistan.*