Hidayatullah.com—Sebuah perusahaan pelayaran Belanda meminta maaf setelah 3 tabung abu mayat asal Jerman terseret arus dan terdampar di pantai Belanda.
Tabung-tabung itu, berisi abu jasad manusia, ditemukan di Katwijk dan Noordwijk, sebelah utara Den Haag, dalam kurun waktu lima hari.
Dilansir BBC Rabu (3/1/2019) Perusahaan pelayaran tersebut, Trip Scheepvaart, mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa mereka bermaksud untuk menggelar pemakaman di laut, tetapi tabung-tabung tersebut terjatuh ke air.
Penduduk lokal bernama Leen van Duijn menemukan salah satu tabung tersebut ketika berjalan menyusuri pantai bersama putranya di Noordwijk.
“Selama 30 tahun [berjalan menyusuri pantai] anda akan mendapati segala macam, tetapi yang satu ini sangat aneh,” kata van Duijn kepada koran Belanda Algemeen Dagblad.
Tiga tabung abu jasad manusia itu berasal dari krematorium Greifswald di Mecklenburg-Vorpommen, bagian utara Jerman, sekitar 800 kilometer jauhnya dari lokasi penemuan.
Dalam wawancara dengan DPA, jubir Trip Scheepvaart, Silvia Roos mengatakan bahwa seorang pegawai yang bertugas memegang sebuah kotak berisi ketiga tabung yang akan dikuburkan di laut itu secara tidak sengaja menjatuhkannya ke laut.
Roos mengatakan bahwa pihaknya berupaya sebaik mungkin meminta maaf kepada keluarga bersangkutan.
Sementara itu kejaksaan di Jerman mengatakan kepada koran Ostzee-Zeitung bahwa pihaknya sedang mengkaji apakah ada unsur pidana dalam kasus tersebut, misalnya tuduhan gangguan terhadap mayat.
Jerman termasuk salah satu negara Eropa yang sangat ketat soal pembuangan abu mayat manusia. Di kebanyakan negara bagian Jerman adalah ilegal menyimpan, mengubur atau menebarkan abu jasad manusia di luar dari area pemakaman. Pemakaman di laut juga diatur dengan sangat ketat. Abu mayat harus disimpan dalam wadah yang mudah terurai di alam dan dilepaskan ke laut sedikitnya berjarak 12 mil dari pantai dengan menggunakan kapal berizin khusus.*