Hidayatullah.com–Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kesiapan negaranya mengizinkan para pengungsi masuk ke wilayahnya jika diperlukan.
Dilansir Aljazeera, Ahad (07/02/2016), puluhan ribu pengungsi Suriah sebagian besar perempuan dan anak-anak terjebak di perbatasan Turki. Mereka melarikan diri dari serangan rezim Bashar dibantu Rusia ke kota yang dikuasai kelompok pembebasan di Aleppo.
“Rezim telah memblokir bagian dari Aleppo, Turki berada di bawah ancaman,” ujar Erdogan kepada wartawan sekembalinya dari Senegal pada Sabtu (06/02/2016).
Menurut Erdogan, pengungsi yang berada di perbatasan akan diizinkan masuk, jika mereka tak memiliki pilihan lain. “Jika diperlukan, kami harus dan akan membiarkan saudara-saudara kami masuk,” katanya.
Sebelumnya, para pengungusi mencoba menyeberang ke Turki di tengah meningkatnya pertempuran di Suriah utara berlipat ganda, kata seorang pejabat Turki.
Gubernur Provinsi Kilis, Turki, yang berbatasan dengan Suriah, mengatakan 35.000 pengungsi sudah mencapai wilayah perbatasan, naik dari perkiraan sebelumnya, sekitar 20.000 orang sejak hari Jumat (05/02/2016) dikuti BBC.
Turki mengatakan siap membantu para pengungsi, tetapi wilayah perbatasannya tetap ditutup.
Para pengungsi ini melarikan diri dari serangan rezim Bashar al Assad terhadap posisi-posisi yang dikuasai kelompok pembebasan di dekat kota Aleppo, di sebelah utara.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan rezim Suriah -dengan didukung serangan udara Rusia- telah mendapatkan kemenangan di sekitar kota terbesar Suriah itu.

Hari Sabtu (06/02/2016), Gubernur Kilis, Suleyman Tapsiz, mengatakan Turki dapat menolong para pengungsi yang ada di dalam wilayah Suriah.
“Pintu kami tidak tertutup, tetapi saat ini tidak perlu untuk menerima orang-orang itu di perbatasan kami,” katanya.
Turki telah memasok makanan, tempat berlindung, dan selimut kepada ribuan warga sipil yang terdampar di perbatasan di wilayah Suriah.*