Hidayatullah.com—Kepala Staf Angkatan Darat Aljazair Jenderal Ahmed Gaid Salah hari Selasa (26/3/2019) menyeru agar Abdelaziz Bouteflika dilengserkan dari kursi presiden dengan menggunakan ketentuan yang ada di dalam konstitusi negara.
Pimpinan Angkatan Darat Aljazair itu menyeru agar Presiden Bouteflika dilengserkan dengan Pasal 102 dalam konstitusi sebagai cara melengserkan Bouteflika. Pasal itu dapat digunakan jika “Presiden Republik Aljazair, oleh karena mengalami penyakit serius dan berkepanjangan, menyebabkan dirinya tidak dapat melaksanakan tugas dan amanat yang diembankan kepadanya.”
Dewan konstitusi Aljazair menggelar pertemuan khusus setelah pimpinan tentara itu menyeru pelengseran presiden, lapor kanla televisi swasta El Bilad seperti dilansir DW.
Jika dewan konstitusi menyatakan Bouteflika tidak layak untuk menjabat, majelis rendah dan tinggi parlemen kemudian harus meratifikasinya dengan suara dua pertiga.
Berdasarkan Pasal 52, ketua majelis tinggi parlemen, yang saat ini dijabat Aldelkader Bensalah, dapat menjadi pejabat sementara presiden selama sedikitnya 45 hari.
Bouteflika, yang eprnah menjadi pahlawan nasional atas keterlibatannya dalam perang kemendekaan melawan Prancis, jarang tampil di muka publik dalam kapasitasnya sebagai presiden sejak terserang stroke pada tahun 2013. Dia sudah berkuasa di Aljazair selama hampir dua dekade.
Hari Ahad (24/3/2019), partai penguasa Aljazair menarik dukungannya atas usulan Bouteflika untuk menggelar dialog nasional guna mengatasi situasi politik saat ini.
Sejak Bouteflika mengumumkan keinginannya mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kelima pada Februari lalu, rakyat Aljazair dari berbagai kalangan dan kelompok bergiliran melakukan unjuk rasa menentang keinginannya tersebut.
Awal bulan ini Bouteflika mengumumkan pembatalan rencananya untuk maju sebagai capres untuk periode kelima. Namun, kemudian dia menyatakan bahwa dirinya akan tetap menjabat presiden sampai pemimpin baru Aljazair terpilih, seraya mengumumkan penundaan pemilu.
Rakyat yang mendengar pengumuman Bouteflika itu kontan semakin geram. Bukannya segera mundur dari jabatannya karena kondisi kesehatan yang kurang baik, rakyat menuding Bouteflika mencari-cari alasan untuk dapat berlama-lama duduk di kursi kepresidenan.*