Hidayatullah.com–Otoritas India terlibat dalam agenda Islamophobia dan menargetkan ahli perbandingan agama, Dr Zakir Naik sebagai karakter utama untuk menghasut kebencian terhadap Islam dan Muslim, kata Presiden Dewan Konsultasi Islam Malaysia (Mapim), Mohd Azmi Abdul Hamid.
Dia mengatakan serangkaian tuduhan tidak berdasar yang telah dilontarkan ke Dr Zakir sebelumnya hanya untuk ‘meracuni’ pikiran publik bahwa dia adalah seorang pengkhotbah bermasalah yang mengancam pemerintah India.
Namun, prasangka terhadap Muslim sering diungkapkan oleh para pemimpin pemerintah di India dalam kampanye pemilu baru-baru ini, kata Mohd Azmi.
“Pemerintah India berusaha menuntut Dr Zakir dengan pelanggaran yang dapat dihukum. Dia mencoba dikaitkan dengan terorisme dan kemudian beralih ke tuduhan pencucian uang.
“Mengubah tuduhan hanya karena mereka ingin menemukan kesalahan dan memenjarakan mereka tidak memenuhi makna keadilan. Jika memenjarakan seseorang hanya dengan maksud untuk menyangkal haknya atas pemeriksaan yang adil, maka menuntutnya disetujui adalah jahat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca: Rakyat Malaysia Dukung Mahathir Tolak Ekstradisi Dr Zakir Naik
Mohd Azmi mengatakan pihaknya menyesal bahwa pemerintah India bersedia bekerja keras untuk dua upaya untuk memasukkan Dr Zakir dalam daftar merah Interpol.
“Jelas kedua upaya itu gagal dan memalukan karena mereka tidak memiliki bukti kuat. Jadi, mengapa pemerintah India memiliki hak untuk terus berusaha menahannya,” katanya.
Karena itu, katanya, Mapim bersama 30 organisasi non-pemerintah lainnya (LSM) membantah upaya untuk menunjukkan Dr Zakir Naik sebagai penyebab ekstremis radikal di India dan bahkan di mana-mana.
“Tuduhan Dr Zakir sebagai pembawa ideologis yang kontroversial menggambarkan ketidaktahuan pemerintah India dan orang-orang yang menyambutnya tentang apa yang dikatakan oleh ilmuwan ini. Tidak ada pesan yang terdeteksi dalam pidatonya bahwa ia menyebarkan ekstremisme dan radikalisme.
“Semua orang Malaysia mendukung pendirian pemerintah Malaysia untuk mempertahankan posisinya agar tidak mengintensifkan Dr Zakir Naik. Pemerintah India juga didesak untuk menghentikan kampanye penghinaan dan permusuhan dan agenda Islamophobia terhadap Muslim dan Muslim di India,” katanya.*