Hidayatullah.com–Anwar Ibrahim, ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), sekali lagi membantah tudingan yang menyatakan para pendukungnya berusaha menjatuhkan wakil ketua partai Azmin Ali yang juga menjabat menteri perekonomian Malaysia saat ini.
“Sandarkan seluruhnya pada fakta-fakta,” kata Anwar, hari Senin (17/6/2019), ketika menjawab pertanyaan awak media soal keterlibatan para pendukungnya dalam masalah itu seperti dikutip Free Malaysia Today.
Lebih lanjut Anwar mengatakan bahwa ada hal yang lebih penting daripada menuding sana-sini tanpa bukti yang jelas.
“Kami simpatik, tapi tidak masuk akal bagi kami menuduh orang tanpa ada bukti-bukti yang jelas. Ini bukanlah budaya yang kami usung, sokong atau setujui,” imbuh Anwar, usai menghadiri halal bihalal Idul Fitri yang digelar Malaysian Indian Muslim Chamber of Commerce and Industry.
Beberapa hari terakhir Malaysia dihebohkan dengan peredaran video dan foto hubungan seks dua pria. Seorang bernama Muhammad Haziq Abdullah Abdul Aziz lewat Facebook mengaku sebagai orang yang ada di dalam video tersebut, dan dia menyebut pria satunya adalah Azmin Ali, wakil ketua PKR yang sedang melesat karir politiknya. Haziq merupakan sekretaris pribadi dari Shamsul Iskandar Mohd Akin, wakil menteri perindustrian primer.
Haziq, yang awalnya membantah terlibat dalam video itu, mengatakan bahwa Azmin bukanlah politisi yang pantas dijadikan pemimpin dan menyeru komisi antikorupsi agar menyelidikinya. Dia mengklaim mulai berhubungan dengan Azmin 3 tahun silam dan sudah tiga kali Azmin mengundangnya ke kamarnya di tiga hotel berbeda.
Azmin sendiri berulang kali menyatakan bantahan bahwa dia sosok pria yang melakukan liwath bersama Haziq. Dia justru menuding ada orang-orang dalam partainya sendiri yang berusaha menghancurkan karirnya. Pasalnya, gambar liwath yang menghebohkan itu pertama kali beredar pada 11 Juni dalam grup WhatsApp yang beranggotakan nomor-nomor telepon petinggi partai lapis pertama dan kedua, yang tidak sembarang orang mengetahuinya. Tidak jelas siapa pembuat grup WA itu.
Nama Azmin Ali dulu sempat mencuat sebagai calon pengganti Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri jika koalisi Pakatan Harapan memenangkan pemilu Mei 2018 dan menggulingkan pemerintahan Najib Razak.
Dalam wawancara dengan media pertengahan Januari 2018, Mahathir pernah mengakui bahwa Azmin –kala itu menjabat menteri besar Selangor– mampu menjadi pemimpin. Hanya saja, kata Mahathir, berdasarkan kesepakatan antar parpol yang tergabung dalam koalisi Pakatan Harapan yang akan menjadi perdana menteri adalah dirinya dan Wan Azizah Wan Ismail (istri Anwar Ibrahim) sebagai wakilnya. Dan pada masanya kemudian Mahathir akan digantikan oleh Anwar sebagai PM, sementara Wan Azizah akan mundur dari kursi wakil PM jika suaminya naik ke puncak pemerintahan Malaysia.
Anwar dimintai komentar soal pendapat pakar dari Australia, Giorgio Patrini (CEO Deeptrace yang menawarkan jasa penyelidikan keaslian gambar digital), yang mengatakan bahwa video yang viral tersebut tidak dapat memastikan Azmin ada di dalamnya, hanya bisa disimpulkan video itu tidak ada tanda digital telah direkayasa. Seperti pernyataan-pernyataan sebelumnya, Anwar menegaskan agar menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada polisi.*