Hidayatullah.com—Rusia melaporkan 6.248 kasus baru infeksi coronavirus dan 175 kematian pada hari Selasa (14/7/2020) dalam kurun 24 jam terakhir.
Itu artinya negara itu telah mengkonfirmasi 739.947 kasus Covid-19 atau yang tertinggi keempat di dunia, dan catatan resmi kematian 11.614.
Meskipun demikian, jumlah kasus infeksi baru di ibu kota Moskow dikabarkan menurun beberapa pekan belakangan, dan sejak kemarin aturan yang mengharuskan penggunaan masker di tempat-tempat terbuka mulai dilonggarkan.
Total ada 8.804 orang yang dilaporkan sembuh dalam kurun 24 jam terakhir, sehingga jumlah pasien sembuh secara keseluruhan di Rusia mencapai 512.825.
Akan tetapi laporan The Moscow Times menyebutkan rendahnya tingkat mortalitas Covid-19 itu menimbulkan keraguan di kalangan pengkritik pemerintah. Mereka menuding aparat sengaja mengecilkan angkanya agar pandemi coronavirus di Rusia tidak tampak parah atau mengerikan.
Pemerintah Rusia menyebut angka kematian rendah disebabkan hasil tes massal menunjukkan banyak warganya yang terjangkit coronavirus hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.
Kementerian Kesehatan sekarang sedang menyesuaikan bagaimana sistem pelaporan mortalitas Covid-19 akan memasukkan semua kasus kematian yang diyakini berkaitan dengan coronavirus, meskipun penyebab langsung kematian adalah penyakit lain atau pasien dites negatif.
Mantan menteri keuangan Alexei Kudrin, politisi liberal yang dikenal dengan komentar-komentarnya yang lugas, mengatakan sistem kesehatan Rusia membutuhkan lebih banyak dana dan modernisasi di banyak daerah.
“Obat-obatan jelas sekali kekurangan dana, dan bahkan menurut norma saat ini perlu dilakukan perombakan besar-besaran,” kata Kudrin, yang mengetuai Badan Audit yang memeriksa pembelanjaan anggaran negara, dalam wawancara dengan kantor berita milik pemerintah TASS.
“Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan menunjukkan angka-angkanya,” imbuh Kudrin.
Meskipun mengkritik sistem kesehatan di Rusia, dia mengakui pemerintah mengambil kebijakan yang cukup baik dalam penanggulangan pandemi Covid-19, dan memberikan apresiasi kepada militer yang ikut berperan dalam pembangunan fasilitas-fasilitas medis darurat.*