Hidayatullah.com—United States Olympic and Paralympic Committee (ASOPC) akan mengevaluasi konsekuensi bagi atlet yang memprotes Presiden Donald Trump di atas podium kemenangan di Pan American Games di Peru.
Hari Jumat (9/8/2019), atlet anggar Race Imboden mengikuti jejak Colin Kaepernick, mantan NFL quarterback, berlutut ketika tim AS merayakan kemenangan.
“Pekan ini saya merasa terhormat mewakili tim AS di Pan Am Games, membawa pulang emas dan perunggu,” kata Imoden di Twitter seperti dilansir DW. “Akan tetapi kebanggaan saya hanya sejenak saja dikarenakan banyaknya masalah di negeri yang sangat saya cintai. Rasisme, pengendalian kepemilikan senjata, perlakuan buruk terhadap migran dan presiden yang menebarkan kebencian adalah masalah paling utama dari daftar panjang masalah yang ada.”
Dalam aksi protes yang lain, atlet lontar martil berkulit hitam Gwen Berry mengacungkan kepalan tangan simbol Black Power ketika lagu kebangsaan AS dikumandangkan hari Sabtu (10/8/2019). Gerakan tersebut meniru aksi protes pelari jarak dekat AS Tommie Smith dan John Carlos dalam Olimpiade Meksiko 1968.
Mark Jones, wakil ketua USOPC bidang komunikasi, mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan sanksi apa yang meungkin diberikan kepada Berry dan Imboden, yang diharapkan mewakili AS dalam Olimpiade Tokyo 2020.
“Setiap atlet yang bertanding di Pan Am Games 2019 harus mengikuti peraturan yang berlaku, termasuk menahan diri untuk melakukan unjuk rasa yang sifatnya politis,” kata Jones dan sebuah pernyataan yang dikirim ke kanal TV olahraga ESPN. “… Kami menghormati hak mereka untuk mengutarakan pandangannya, tetapi kami kecewa sebab mereka memilih untuk tidak menghormati komitmennya.”*