Hidayatullah.com—Hampir 6.000 serangan seksual, termasuk lebih dari 450 kasus pemerkosaan, dilaporkan terjadi atas pengguna Uber di Amerika Serikat pada tahun 2017 dan 2018.
Hal itu untuk pertama kalinya diungkap oleh Uber hari Kamis (5/12/2019), di tengah-tengah tekanan agar perusahaan-perusahaan sejenis seperti Uber dan Lyft segera menanggulangi kasus kejahatan seksual yang banyak dialami penggunanya, lansir DW.
Di Amerika Serikat saja, setiap hari 4 juta perjalanan dioperasikan Uber. Perusahaan itu mengatakan bahwa “orang berhak mengetahui tentang catatan keselamatan dari jasa yang mereka andalkan setiap hari.”
Pada tahun 2017, Uber menerima 2.936 pengaduan berkaitan dengan serangan seksual, dan 3.045 insiden dilaporkan pada tahun 2018.
Meskipun terjadi kenaikan jumlah kasus, tetapi sesungguhnya terjadi penurunan rata-rata insiden 16% apabila dibandingkan dengan jumlah total perjalanan pertahun, yang meningkat dari 1 miliar di tahun 2017 menjadi 1,3 miliar di tahun 2018.
Uber membagi serangan seksual ke dalam lima kategori mulai dari “ciuman paksa di bagian tubuh non-seksual” hingga “penetrasi seksual secara paksa”. Pengemudi Uber menjadi pihak tersangka pada hampir setengah dari kasus serangan seksual yang dilaporkan. Uber menerima laporan 464 kasus penetrasi seksual paksa (pemerkosaan) pada tahun 2017 dan 2018, serta 587 laporan upaya penetrasi paksa. Perusahaan taksi online itu juga menerima 19 laporan serangan fisik fatal berkaitan dengan penggunaan jasanya selama dua tahun tersebut.
Laporan setebal 84 halaman itu dimunculkan hampir dua pekan setelah pihak perusahaan mengatakan akan mengajukan banding atas pencabutan lisensinya di London disebabkan “kegagalan beruntun” dalam keamanan dan keselamatan penggunaan aplikasi Uber.
Uber beroperasi di 70 negara, dan kerap menghadapi kritik berkaitan dengan keselamatan platform besutannya.
Sejak 2017, Uber menambah tiga kali lipat tim keselamatannya, dan mengadakan fitu “tombol darurat” dalam aplikasinya. Uber juga mengklaim melakukan pemeriksaan lebih ketat latar belakang calon pengemudinya.*