Hidayatullah.com—Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengatakan bahwa konflik bukan jawaban untuk menyelesaikan pertikaian panjang tentang pembangunan bendungan raksasa Grand Ethiopian Renaissance Dam di aliran sungai Nil.
Hal itu diutarakan Sisi menanggapi pernyataan PM Ethiopia Abiy Ahmed yang pada bulan Oktober silam menyatakan tidak ada satu pun kekuatan yang dapat menghentikan pembangunan bendungan bernilai $5 miliar itu.
Berbicara kepada awak media di Sharm el-Sheikh, Presiden Sisi mengatakan fokus utama yang seharusnya dicapai dalam pertemuan bulan depan di Washington adalah solusi damai.
“Kami tidak ingin menggembar-gemborkan kekuatan kami. Anda akan merekrut satu juta orang atau mau membangun bendungan?” kata Sisi seperti dilansir BBC Selasa (17/12/2019).
“Sumber daya kita seharusnya tidak dibuang percuma untuk konflik dan perang yang akan mengguras jutaan. Sebaiknya pergunakan uang itu untuk pembangunan rakyat dan negara-negara kita,” imbuhnya.
Menteri-menteri dari Mesir, Ethiopia dan Sudan dijadwalkan akan bertemu di Washington guna menuntaskan perundingan terkait pembangunan bendungan raksasa yang diperselisihkan tersebut.
Tim-tim teknis sudah bertemu tiga kali menyusul intervensi oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin pada bulan November.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ethiopia, yang memulai pembangunan bendungan itu pada tahun 2011, ingin merampungkan pekerjaan secepat mungkin. Namun, Mesir ingin penyelesaian pembangunannya lebih lama, karena khawatir Ethiopia akan mengambil alih kendali penguasaan aliran sungai terpanjang di Afrika itu.
Mesir mengandalkan sungai Nil untuk 85% kebutuhan airnya.*