Hidayatullah.com–Chiba, salah satu negara pengguna plastik terbesar di dunia, mengungkapkan rencana pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di seluruh penjuru negeri.
Kantong atau tas yang tidak dapat terurai di alam akan dilarang di kota-kota besar mulai akhir 2020 dan di seluruh kora besar dan kecil pada 2022.
Industri restoran juga akan dilarang menggunakan sedotan sekali pakai pada akhir 2020. Hotel dilarang menyediakan sedotan plastik sekali pakai pada 2025.
Tas kresek akan dilarang di seluruh kota besar dan kecil di China pada tahun 2022. Namun, penjual di pasar produk segar akan dikecualikan sampai 2025.
Produksi dan penjualan tas kresek dengan ketebalan kurang dari 0,025 mm juga akan dilarang.
Setiap tahun China kewalahan membuang sampah yang dihasilkan 1,4 miliar warganya. Tempat sampah terbesar di negara itu, berukuran sekitar 100 kali lapangan sepakbola, sudah penuh 25 tahun lebih awal dari yang dijadwalkan.
Pada tahun 2017 saja, China mengumpulkan 215 juta tin sampah dari perkotaan. Tidak jelas berapa banyak sampah yang mereka daur ulang sebab datanya tidak tersedia, lansir BBC Senin (20/1/2020).
Pada tahun 201, China menghasilkan sampah plastik 60 juta ton. Di belakangnya ada Amerika Serikat yang menhasilkan sampah plastik 38 juta ton, menurut data yang dipublikasikan situs online Our World in Data yang berbasis di Universitas Oxford.*