Hidayatullah.com—Luxembourg menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan teansportasi umum untuk rakyatnya, pendatang dan pelancong.
Negara kecil tetapi kaya raya itu memberlakukan tiket gratis transportasi umum guna memotivasi warganya –serta 214.000 komuter asing harian– agar mengubah perilaku mereka di negara berbukit-bukit yang dihimpit Jerman, Belgia dan Prancis itu.
Bepergian dengan bus, kereta dan tram sudah digratiskan setiap hari Sabtu, tetapi sekarang semuanya setiap hari bebas biaya.
Hasil penjualan tiket hanya mendulang €41 juta atau 8% saja dari anggaran tahunan Luxembourg untuk transportasi yang mencapai €500 juta.
Transportasi publik sekarang akan didanai dari uang pajak yang dimasukkan ke dalam anggaran negara. Itu artinya, kata Menteri Transportasi Francois Bausch, warga dapat berhemat, terutama warga berpendapatan rendah.
“Skema ini berlaku untuk penduduk, komuter pelintas batas dan juga turis,” kata Kementerian Transportasi seperti dilansir DW Sabtu (29/2/2020).
“Anda tidak lagi memerlukan tiket untuk naik bus, kereta atau tram manapun di negeri ini,” kata konsorsium transportasi publik Luxembourg hari Sabtu, seraya menambahkan, “ Komuter dari negara-negara tetangga akan diuntungkan dengan pengurangan tarif.”
Meskipun demikian publik diperingatkan bahwa transportasi gratis itu hanya berlaku di dalam wilayah Luxembourg. Apabila orang ingin melintasi perbatasan, maka harus membeli tiket untuk perjalanan di luar negara kerajaan kecil itu. Tiket juga diberlakukan bagi penumpang kereta kelas satu.
Untuk membasmi kemacetan, Luxembourg pada tahun 2017 membangun seksi pertama layanan tram dari ibu kota yang berada di bagian selatan ke bandara yang terletak di bagian utara negara itu.
Untuk mengantisipasi peningkatan perjalanan, negara itu membangun tempat-tempat parkir terutama di sekitar perbatasan, dan membuat rute lingkar yang saling terhubung di wilayahnya yang hanya seluas 2.586 kilomter persegi itu.
Tidak tanggung-tanggung, untuk membangun jalur transportasinya saja pemerintah menyiapkan dana 4 miliar euro untuk mengantisipasi kenaikan 20% mobilitas publik yang dibutuhkan pada tahun 2025. Angka itu sama dengan €600 perwarga Luxembourg pertahun untuk transportasi kereta saja.
Hasil survei tahun 2018 oleh TNS Ilres menunjukkan bahwa mobil di Luxembourg 47% dipakai untuk kepentingan perjalanan bisnis dan 71% untuk transportasi hiburan atau keperluan remeh-temeh.
Pada tahun 2030 diharapkan transportasi publik di negara itu sudah menggunakan energi listrik seluruhnya.
Luxembourg berdasarkan luas wilayahnya memang negara anggota Uni Eropa paling kecil. Namun, di sana terdapat salah satu badan UE, yaitu European Court of Justice, yang stafnya setiap hari pulang-pergi dari negara-negara tetangga seperti Jerman, Prancis dan Belgia.
Kerajaan kecil berpenduduk 614.000 jiwa yang kebanyakan tergolong memiliki gaji tinggi, saat ini mengalami pertambahan penduduk yang cukup cepat. Hampir setengah penduduknya adalah orang asing, termasuk residen berkewarganegaraan Portugal yang mencakup 18% dan Prancis 13%.*