Hidayatullah.com–Politisi kanan-jauh anti-Muslim berminat maju sebagai kandidat presiden Prancis Marine Le Pen, hari Selasa (22/2/2022), menghentikan kampanye langsung di lapangan karena tidak mendapatkan cukup sponsor dari para wali kota agar bisa mempromosikan diri di wilayah mereka.
Kandidat presiden diharuskan memperoleh 500 surat dukungan dari kepala-kepala daerah agar dapat berkampanye secara resmi.
Marine Le Pen, kandidat dari partainya Rassemblement National (RN), sejauh ini baru memperoleh 393 surat sponsor, menurut perhitungan Conseil Constitutionnel. Batas akhirnya 4 Maret 2022.
Jajak pendapat menunjukkan Le Pen berada di urutan kedua setelah Emmanuel Macron sebagai capres favorit. Le Pen diprediksi memperoleh 16-17% suara di putaran pertama, sementara Macron diperkirakan akan mendulang 24-25% suara. Selanjutnya Macron diperkirakan akan terpilih kembali sebagai presiden dengan suara dukungan 56-57%. Macron sendiri sampai saat ini belum mengumumkan pencalonannya kembali.
Hanya enam kandidat yang sejauh ini sudah memperoleh 500 dukungan yang diperlukan. Mereka adalah Valérie Pécresse dari partai sayap kanan Les Republicains, Anne Hidalgo dari Partai Sosialis, politisi Partai Hijau Yannick Jadot, kandidat dari Partai Komunis Fabien Roussel, serta politisi aliran tengah Jean Lasalle dan Macron.
Sébastien Chenu, salah satu anggota tim Le Pen, kondisi yang dialami pemimpin RN itu merupakan “sinyal bahaya” bagi demokrasi, sebab dia merupakan calon yang diunggulkan tetapi tidak dapat meneruskan kampanye akibat kekurangan surat sponsor.
“Dia mewakili jutaan pemilih dan masih menjadi satu-satunya yang bisa mengalahkan Macron,” imbuhnya seperti dilansir Euronews.
Hari Selasa Perdana Menteri Jean Castex menyeru agar surat sponsor diberikan kepada para kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, pada saat yang sama menegaskan bahwa surat sponsor itu bukan berarti secara otomatis sinonim dengan dukungan politik.
Banyak kepala daerah, terutama di kawasan pedesaan yang enggan mengumumkan surat sponsor yang mereka berikan.
Castex mengatakan bahwa dia akan menerima asosiasi wakil-wakil daerah terpilih pada hari Kamis ini guna mendiskusikan situasi tersebut, yang dianggapnya merupakan masalah demokrasi yang serius.*