Hidayatullah.com–Kendaraan-kendaraan yang akan memasuki kota Manila, hari Senin (16/3/2020) terjebak antrian berkilo-kilometer panjangnya setelah pos pemeriksaan coronavirus mulai dioperasikan bagi kendaraan yang masuk dan keluar ibu kota Filipina yang dikarantina itu.
Meskipun perjalanan domestik dari dan ke Manila dihentikan sementara, mall ditutup dan jam malam diberlakukan, para pekerja dan mereka yang memiliki kepentingan masih diperbolehkan melintas lewat pos pemeriksaan polisi dan militer.
Manila yang berpenduduk 12 juta jiwa setiap hari dibanjiri oleh buruh yang lalu-lalang menaiki bus-bus dari wilayah pinggiran ibu kota yang relatif lebih murah.
“Saya tidak masalah dengan hal itu sebab ini demi keselamatan semua orang,” kata sopir truk berusia 47 tahun Pablito Elipien, yang sudah terbiasa dengan kemacetan parah di Manila yang sudah tersohor.
Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan agar ibu kota ditutup dari perjalanan domestik mulai hari Ahad (15/3/2020), dan mulai hari Senin pusat-pusat perbelanjaan dipersilahkan untuk tutup.
Para pemimpin daerah juga mulai memberlakukan jam malam di sejumlah area dan mendorong warga agar tetap tinggal di rumah. Acara yang melibatkan banyak orang juga sudah dibatalkan di ibu kota negara yang mayoritas penduduknya penganut Katolik itu.
Bagi para buruh yang terjebak antrean panjang di pos pemeriksaan, terlambat dan kondisi tidak nyaman merupakan kenyataan hidup bagi mereka pekerja komuter yang mencari nafkah di ibu kota. Kemacetan berjam-jam sudah biasa bagi mereka.
“Pos-pos penjagaan itu bukanlah hal yang menyebalkan bagi Anda asalkan Anda memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan,” kata Vigilio Aniceto, seorang buruh bangunan berusia 51 tahun, seperti dikutip AFP.*