Hidayatullah.com—Kota Wuhan kembali dibuka sebagian setelah lebih dari dua bulan diisolasi. Stasiun kereta Wuhan hari Sabtu (28/3/2020) tampak dipenuhi penumpang.
Berbagai laporan menyebutkan bahwa orang diperbolehkan memasuki kota itu tetapi tidak diperbolehkan keluar.
Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, mengalami lebih dari 50.000 kasus coronavirus. Sedikitnya 3.000 orang di Hubei meninggal akibat Covid-19.
Kota berpenduduk 11 juta jiwa itu diisolasi dari seluruh dunia sejak pertengahan bulan Januari. Jalan-jalan di perbatasan kota diblokir dan pergerakan sehari-hari warganya sangat dibatasi.
Namun, Jumat malam, lalu lintas dari luar ke Wuhan sudah dibuka, menurut laporan Reuters seperti dilansir BBC.
Media pemerintah mengatakan bahwa layanan kereta bawah tanah dibuka kembali mulai hari Sabtu dan kereta melintasi 17 stasiun yang ada di kota itu.
Para pejabat mengatakan pembatasan orang yang keluar dari kota itu akan dicabut pada 8 April, ketika penerbangan domestik China juga akan diaktifkan kembali.
Coronavirus penyebab Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan pada awal Desember 2019. Sejak itu, lebih dari 3.300 orang di sana meninggal akibat penyakit tersebut.
Sekarang, angka kematian di Italia dan Spanyol masing-masing jauh melebih angka kematian di China. Dan jumlah kasus infeksi coronavirus di Amerika Serikat yang tertinggi di dunia, lebih dari 110.000.
Sekarang China berusaha mengatasi gelombang kasus impor sementara infeksi di negara-negara lain meningkat tajam.
Hari Sabtu, Provinsi Hubei melaporkan 54 kasus baru pada hari sebelumnya, yang katanya semua impor.
Gelombang “infeksi Covid-19 impor” ini juga dialami negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura.*