Hidayatullah.com—Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hari Rabu (1/4/2020) menolak seruan agar pemerintah memberikan kompensasi kepada para pemilik bar dan klab malam yang merugi akibat instruksi menutup usahanya guna mencegah perluasan wabah coronavirus.
Pada 30 Maret, Gubernur Tokyo Yuriko Koike mendesak bar dan klab malam agar tidak beroperasi, dengan alasan kedua tempat hiburan itu berisiko tinggi menyebarkan wabah Covid-19 sebab orang dalam jumlah banyak berkumpul dalam jarak yang sangat dekat di tempat tertutup yang sempit.
“Saya memahami banyak pengelola yang menyerukan kompensasi, tetapi akan sulit bagi pemerintah untuk melakukannya,” kata Abe dalam rapat dengan Komite Audit Majelis Tinggi Parlemen Jepang, seperti dilansir Asahi Shimbun. Hal itu diutarakan Abe saat menjawab pertanyaan dari Kuniyoshi Noda, politisi oposisi dari Partai Konstitusional Demokratik Jepang.
Meskipu demikian,menurut Abe pemerintah bertekad memberikan bantuan kepada para pengelola bar dan klab malam agar usaha mereka tetap langgeng dan tidak ada yang kehilangan pekerjaan.
“Pemerintah akan menanggapi masalah-masalah mereka, termasuk memberikan bantuan finansial,” kata Abe, menanggapi pertanyaan dari Shoji Maitachi, seorang anggota majelis dari partainya, Partai Liberal Demokrat.
Ketika menghadiri rapat itu PM Abe mengenakan masker penutup wajah. Ini untuk pertama kalinya kepala pemerintahan itu tampil dengan mengenakan masker selama Covid-19 mewajab di Jepang.
Banyak menteri anggota kabinetnya yang menghadiri rapat tersebut juga mengenakan masker.
Politisi-politisi partai oposisi yang biasanya duduk berdekatan satu dengan lainnya, kali itu kelihatan menjaga jarak posisi duduknya.*