Hidayatullah.com—Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan akan memberikan sanksi disiplin terhadap seorang stafnya yang tidak menjalani isolasi mandiri dan justru meninggalkan tempat tugasnya di Sudan Selatan tanpa otorisasi.
Pejabat pemerintah Sudan sebelumnya menuding misi PBB di negara itu menyelundupkan keluar seorang stafnya yang tidak diidentifikasi, yang termasuk 100 orang yang diyakini telah kontak dengan satu dari 4 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Namun, dalam sebuah pernyataan PBB mengatakan bahwa stafnya tersebut melarikan diri dari negara itu dengan penerbangan komersial dan tanpa otorisasi.
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa menyusul kejadian itu pria tersebut dites negatif setelah menjalani pemeriksaan kedua di negara asalnya, lapor BBC Senin (20/4/2020).
Sudan Selatan sudah mengkonfirmasi empat kasus Covid-19 di negaranya, yang dinyatakan positif salah satunya merupakan staf PBB.
Pengumuman itu memicu serangan xenofobia online terhadap misi PBB di negara yang belum lama memisahkan diri dari Sudan itu.
Sebelumnya organisasi-organisasi bantuan memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Sudan Selatan terancam lumpuh jika wabah coronavirus meluas di negara itu dan menjadi ancaman serius bagi hampir 2 juta orang yang menjadi pengungsi di negerinya sendiri akibat perang saudara bertahun-tahun.*