Hidayatullah.com—Pejabat tinggi Uni Eropa yang juga mantan perdana menteri Kenya Raila Odinga menambah deretan politisi yang menggunakan istilah perang ketika berbicara soal wabah coronavirus yang sedang merebak saat ini.
Odinga, pejabat tinggi UA bidang infrastruktur, mengatakan pandemi ini seperti “perang dunia ketiga tanpa bom.”
“Bahkan pada masa Perang Dunia Kedua kita tidak melihat banyak korban berjatuhan dalam kurun waktu singkat seperti ini,” kata Odinga kepada lembaga penyiaran publik Afrika Selatan SABC seperti dilansir BBC Rabu (6/5/2020).
“Dampaknya akan sangat jauh meluas bagi benua ini,” ujarnya.
Dia memperingatkan bahwa kemungkinan Afrika akan dibiarkan sendiri pada era pascawabah coronavirus.
“Negara-negara Afrika harus bangun dan melihat kenyataan bahwa tidak ada orang yang akan menolong mereka karena oerang-orang itu sendiri juga terdampak. Eropa bertekuk lutut, Amerika Serikat menangis, bahkan China juga menangis.”
“Sekitar 85% perdagangan Afrika dilakukan dengan dunia luar dan kebanyakan meliputi komoditi ekspor. Kita sekarang perlu melihat perdagangan intra-Afrika,” imbuhnya.
Africa Centres for Disease Controland Prevention mengatakan 48.022 orang telah terinfeksi Covid-19 di Afrika. Angka itu mencakup 1.878 kematian dan 16.019 pasien sembuh.*