Hidayatullah.com–Lembaga Islam terkemuka Arab Saudi dan Mesir mengumumkan keputusan yang memperbolehkan sholat Idul Fitri di rumah, sementara dunia terus berjuang melawan pandemi global corona virus lapor The New Arab. Al-Azhar Mesir dan Grand Mufti Arab Saudi Syeikh Abdulaziz Al-Syeikh mengatakan bahwa diizinkan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di rumah, memperluas tindakan pencegahan untuk membantu membendung penyebaran Covid-19.
Umat Islam dapat melaksanakan sholat secara individu atau dengan berjamaah dengan keluarga mereka di dalam rumah, pernyataan oleh Al-Azhar mengatakan. Disebutkan bahwa langkah itu diperlukan untuk melayani tujuan Islam yang lebih besar untuk melindungi umat manusia dari bahaya.
“Khutbah tidak diperlukan untuk sholat Id jika dilakukan di rumah,” kata pernyataan itu, yang merinci proses sholat.
Pernyataan itu datang ketika Mesir pada hari Ahad mengumumkan perpanjangan jam malam malam dan langkah-langkah lain untuk mencegah pertemuan besar yang terjadi selama liburan Idul Fitri, yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.
“Semua toko, mal, restoran, fasilitas hiburan, pantai, dan taman umum akan ditutup selama enam hari mulai 24-29 Mei,” kata Perdana Menteri Mostafa Madbouli dikutip laman alaraby.co.uk.
Transportasi umum akan dihentikan dan jam malam nasional diberlakukan mulai jam 5 sore selama periode itu, katanya dalam konferensi pers di Kairo.
Selama bulan puasa Ramadhan, jam malam berjalan dari jam 9 malam sampai jam 6 pagi.
Idul Fitri biasanya ditandai dengan sholat Id pada pagi, silaturahmi keluarga dan teman, dan pertemuan besar di ruang publik dan taman.
Mesir sejak akhir Maret melarang pertemuan ibadah dan menangguhkan lalu lintas udara di antara langkah-langkah lain untuk memperlambat penyebaran virus corona di antara 100 juta penduduk di negara itu.
Kementerian kesehatan sejauh ini mencatat 12.229 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, termasuk 630 kematian. Madbouli mengatakan langkah-langkah itu akan diringankan setelah pekan perayaan Idul Fitri dan jam malam akan dimulai pukul 20:00 mulai 30 Mei.
“Orang-orang akan diminta untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum, tempat tertutup dan ramai,” katanya, seraya menambahkan bahwa pelanggar akan menghadapi hukuman, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Mesir sejak awal Mei mengizinkan dimulainya kembali beberapa layanan pemerintah yang ditangguhkan secara bertahap.*