Hidayatullah.com—Sebuah gereja Evangelis di Argentina telah dibuka kembali sebagai bar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes kebijakan pembatasan selama wabah Covid-19 yang masih melarang aktivitas gereja sementara bar-bar dan toko sudah diperbolehkan buka.
Meja-meja bar ditempatkan di dalam gereja dan para pastor berpakaian seperti pelayan membawa Bibel di nampan dalam sebuah acara mirip kebaktian, sebagai bentuk desakan agar gereja diperbolehkan beraktivitas seperti sediakala seperti halnya bar.
“Kami berdiri di sini hari ini berpakaian seperti ini, membawa nampan, karena kelihatannya inilah satu-satunya cara yang bisa kami lakukan untuk menyampaikan sabda Tuhan,” kata pastor Daniel Cattaneo, yang berpakaian seperti pelayan, ketika membuka “bar kebaktian” di Comunidad Redentor, sebuah gereja Evangelis di kota San Lorenzo di Provinsi Santa Fe, bagian tengah Argentina.
“Kami menggunakan hak konstitusional kami dalam melaksanakan ajaran kami,” kata Cattaneo kepada media lokal tentang acara yang digelar hari Rabu (10/6/2020) itu seperti dilansir The Guardian (13/6/2020). “Bar-bar boleh dibuka, toko-toko boleh dibuka, kenapa kami didiskriminasi?” ujarnya.
Sementara coronavirus menyebar cepat di daerah ibu kota Buenos Aires dan sekitarnya, wilayah lain Argentina relatif bebas Covid-19. Di Provinsi Santa Fe, di mana gereja pastor Cattaneo berada, terkategori daerah yang berhasil menanggulangi wabah dan berbagai tempat usaha boleh dibuka kembali.
Sejak hari Senin lalu, bar dan restoran di Santa Fe diperbolehkan buka mulai pukul pagi sampai 11 malam, maksimal 30% dari kapasitas tempat dan harus mendata semua pengunjung yang datang. Akan tetapi, gereja hanya boleh menampung maksimal 10 jamaah untuk setiap kali kebaktian.
Sementara itu sebuah gereja lain di San Lorenzo, Iglesia Redentor, menggelar kebaktian secara drive-in di sebuah lapangan pada hari Jumat, guna menghindari pembatasan tersebut. Jemaat bisa mengikuti kebaktian di lapangan itu tanpa keluar dari mobilnya.*