Hidayatullah.com—Otoritas perikanan Somalia mengatakan bahwa negaranya telah melayangkan protes resmi tentang kapal-kapal Iran yang melakukan penangkapan secara ilegal di wilayah lautnya.
Pemerintah Somalia menuding kapal-kapal berbendera Iran penangkapan ikan tuna di perairan dalam tanpa izin.
Dalam wawancara dengan BBC, Menteri Perikanan Abdullahi Bidhan mengatakan pemerintahnya secara formal sudah menyerahkan pengaduan tentang banyaknya kapal-kapal penangkap ikan ilegal Iran di perairan Somalia.
Dia menambahkan bahwa Somalia telah mendapati hingga 100 kapal di perairannya dengan menggunakan citra satelit.
Menurut Bidhan, Somalia juga akan menuntut kompensasi atas penangkapan ikan ilegal yang telah dilakukan bertahun-tahun itu.
Somalia memutus hubungan diplomatiknya dengan Iran pada Januari 2016, dan mengusir duta besar Iran dari negaranya hanya beberapa hari setelah Arab Saudi memutus hubungan diplomatiknya dengan Iran. Sebelumnya Somalia juga pernah memperingatkan Pakistan dan Iran tentang aktivitas penangkapan ikan ilegal di perairannya.
Global Fishing Watch, sebuah organisasi yang juga mendeteksi armada kapal-kapal Iran, menyebut aksi Iran itu sebagai salah satu operasi penangkapan ikan ilegal terbesar di dunia.
Organisasi itu mengatakan hampir 200 kapal Iran terdeteksi di perairan Somalia dan Yaman, lansir BBC Rabu (1/7/2020).
Penangkapan ikan ilegal marak terjadi di perairan Somalia meskipun ada pasukan maritim internasional dari berbagai negara yang berpatroli untuk menghalau bajak laut di kawasan itu.
Sebelum ini aparat Somalia telah menangkap puluhan nelayan Iran yang ketahuan menangkap ikan di perairan Somalia, yang dikenal kaya akan ikan.*