Hidayatullah.com–Penggeledahan Gereja Methodist, Damansara Utama, Selangor, awal Ramadhan lalu oleh Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) menjadi isu panas. Koran milik pemerintah sengaja membesar-besarkan isu yang sangat sensitif untuk tujuan tertentu.
JAIS dengan bantuan pihak kepolisian mengambil tindakan itu setelah mendapat informasi ada orang Islam ikut serta dalam majlis makan malam yang dianjurkan gereja.
Sebagian sumber mengatakan gereja menganjurkan acara berbuka puasa. Selain itu dikabarkan ada umat Islam yang diberikan sumbangan materi (uang) oleh pihak gereja. Atas kasus ini, JAIS segera mengambil tindakan.
Menteri Besar (Gubernur) Kelantan, Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat dalam pernyataan yang dikeluar kan oleh kantor resmi menyebutkan, kasus ini ia serahkan pihak JAIS.
“Soal benar atau tidaknya, saya serahkan kepada pihak JAIS untuk melakukan siasatan,” katanya. Namun, cerita mengenai “pemberian uang” dengan tujuan membujuk seseorang bukan sesuatu yang aneh di Malaysia. Praktik korupsi sudah lama wujud dalam setiap sektor pemerintah, lebih-lebih lagi sektor politik. Rakyat dikorupsi dengan berbagai materi untuk memilih partai mereka. Setiap kali kampanye seperti tidak lengkap jika tidak ada korupsi. Cuma yang disebut-sebutkan sekarang adalah, pihak gereja membujuk umat Islam agar jadi murtad, lalu menjadi isu besar, padahal siapa yang memulai praktik korupsi dalam masayarakat?” tambah Nik Aziz.
Lebih lanjut, Nik Aziz juga mengatakan, “ Perlulah diingat, Islam tidak tertegak dengan sogokan uang (korupsi). Para sahabat yang mendaftar masuk sebagai muslim di zaman Rasulullah saw tidak pernah terpaut kerana sogokan uang. Mereka datang kerana keyakinan mereka bahawa Islam itu benar. Bahkan Rasulullah saw sendiri tidak dilantik dari kelompok orang-orang kaya. Semua itu untuk membersihkan Islam dari pengaruh kekayaan dan harta benda,” jelasnya.
Rasulullah SAW, ujar Nik Aziz, dipilih dari kalangan anak yatim yang kerjanya sebagai pengembala kambing sebelum dilantik menjadi Nabi. Artinya, bukan pengaruh kekayaan dan pangkat baginda yang menarik manusia untuk memeluk Islam, tetapi akhlak peribadi dan kebenaran Islam itu sendiri. Inilah yang disebut oleh isteri baginda, Khadijah Radhiallahu anha sewaktu membujuk suaminya itu yang sedang ketakutan selepas menerima wahyu yang pertama yang bermaksud.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selanjutnya, ia menyitir sebuah hadits yang berbunyi, “Tidak, bergembiralah, demi Allah kamu tidak akan ditakutkan oleh Allah selama-lamanya. Sesungguhnya kamu menyambung silaturrahmi, benar dalam kata-kata, menepati timbangan, memuliakan tamu dan menolong orang-orang yang berhak…” (Hadis riwayat Bukhari).
Ia juga menyoroti sikap orang Melayu yang akidahnya mudah dibeli. Namun menurut seorang menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Jamil Khir Baharom mengungkap statistik kasus orang murtad di Malaysia dari tahun 2000 -2010, tak ada satu pun kasus melibatkan Negeri Kelantan. Artinya selama 10 tahun ini tidak ada rakyat Kelantan yang murtad.*/Nur Aminah