Hidayatullah.com–Seorang wanita Belanda berusia 89 tahun meninggal dunia setelah terinfeksi coronavirus untuk kedua kalinya, kata sekelompok pakar Belanda dalam tulisan ilmiah yang dipublikasikan oleh Oxford University Press.
Kematiannya disebut sebagai kematian pertama akibat infeksi kedua virus tersebut. Korban merupakan penderita Waldenström, salah satu jenis kanker sumsum tulang belakang langka, dan sistem imunnya terganggu.
Pasien itu pertama kali dites positif Covid-19 setelah melapor ke sebuah rumah sakit di selatan Belanda awal tahun ini, dan dipulangkan setelah dirawat selama lima hari.
Dua bulan kemudian dia mulai menjalani kemoterapi. Dua hari menjalani terapi itu dia mengalami batuk dan napas pendek. Tes coronavirus yang kedua menunjukkan dirinya positif Covid-19, dan dalam darahnya tidak ada antibodi. Dia wafat tiga pekan kemudian.
Dilansir Dutch News Selasa (13/10/2020), di Belanda terdapat 23 laporan tentang infeksi coronavirus kedua kalinya, dan dalam kebanyakan kasus infeksi kedua tidak seserius yang pertama.
Para ilmuwan yang terlibat dalam investigasi kasus ini mengatakan bahwa dilihat dari DNA virus sepertinya infeksi kedua yang dialami nenek tersebut merupakan infeksi ulang dan bukan akibat kebangkitan kembali virus yang mengendap di tubuhnya.*