Hidayatullah.com– Seorang bekas wakil pimpinan dan juru bicara kelompok militan Somalia Al-Shabab diangkat menjadi menteri.
Mukhtar Robow dipilih menjadi menteri urusan agama dalam kabinet baru Somalia.
Dia ditempatkan dalam tahanan rumah selama empat tahun setelah ditahan selama masa pemerintahan presiden sebelumnya karena mengorganisir kelompok milisi. Dia juga dituduh tidak meninggalkan ekstremisme.
Lebih dari 20 orang tewas ketika kekerasan meletus menyusul penangkapannya.
Dia memisahkan diri dari al-Shabab pada tahun 2015 dengan alasan perbedaan ideologis dan membentuk kelompok militannya sendiri.
Amerika Serikat pernah memasukkan namanya dalam daftar orang yang dicari karena aksi teror. AS menawarkan imbalan $5 juta untuk informasi yang dapat membantu penangkapannya, tetapi sayembara itu dibatalkan pada tahun 2017.
Penunjukannya sebagai menteri urusan agama bisa berarti deklarasi perang ideologis melawan al-Shabab.
Namun, sebagian kalangan melihatnya sebagai cara untuk menutupi kejahatan yang dilakukan saat dia menjadi bagian dari kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda itu, lansir BBC Selasa (2/8/2022).
Al-Shabab, yang menentang pemerintah federal yang didukung internasional, sering melakukan serangan di Somalia. Kelompok itu belakang juga melancarkan serangan di negara-negara tetangga.*