Hidayatullah.com–Rusia menuding politisi pengkritik Kremlin, Alexei Navalny, bisa jadi diracun di Jerman atau di atas pesawat ketika diangkut ke Berlin.
Hal itu dikemukakan Menlu Rusia Sergei Lavrov ketika mengumumkan bahwa Kremlin akan menjatuhkan sanksi balasan terhadap sejumlah pejabat Jerman dan Prancis terkait kasus peracunan Navalny tersebut.
Navalny, seorang tokoh oposisi ternama Rusia, jatuh sakit dalam penerbangan dari Siberia menuju Moskow pada 20 Agustus. Dua hari kemudian dia dipindahkan lewat udara ke Berlin atas permintaan istrinya untuk mendapatkan perawatan lebih baik.
Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons mengkonfirmasi racun perusak saraf Novichok ditemukan dalam sampel darahnya.
Navalny dirawat di rumah sakit Charite di Berlin selama 32 sebelum diperbolehkan pulang pada bulan September.
Kasus itu memperburuk hubungan antara Rusia dan Eropa Barat.
Uni Eropa, yang dimotori Prancis dan Jerman, lantas menjatuhkan sanksi atas 6 tokoh yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Oktober.
“Oleh karena sanksi Eropa ditujukan kepada pejabat-pejabat kepresidenan Rusia, maka sanksi balasan kami akan mencerminkan hal tersebut,” kata Lavrov dalam konferensi pers secara daring hari Kamis (12/11/2020) seperti dikutip Euronews.
“Mereka sudah mengambil keputusan Dan kami akan segera menginformasikan kolega-kolega kami di Prancis dan Jerman.”
Moskow menampik tuduhan bahwa pihaknya yang bertanggung jawab atas peracunan Navalny, Dan mengatakan tuduhan itu bertujuan mencederai Rusia.
“Kami memiliki alasan untuk memduga bahwa apapun yang terjadi dengan [Navalny] berkaitan zat beracun di dalam tubuhnya, bisa jadi hal itu dialaminya ketika berada di Jerman atau di dalam pesawat di mana dia dimasukkan lalu dikirim ke klinik
Charite,” kata Sergei Lavrov, tanpa memaparkan bukti dugaannya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Otoritas Rusia mengatakan tidak ada jejak racun dalam tubuh Navalny ketika dirawat di rumah sakit di Siberia.
Vladimir Putin menyatakan dia sendiri yang turun tangan memperbolehkan tokoh oposisi itu dipindahkan ke Berlin.
Navalny sendiri, yang sedang dalam masa pemulihan, secara langsung menuding Putin terlibat dalam kasus yang dialaminya tersebut.
Pekan lalu, kantor yayasan anti-korupsi Navalny yang terletak di Moskow digeledah aparat dengan alasan berkaitan dengan ganti rugi yang belum ditunaikan.*