Hidayatullah.com—Penumpang penerbangan internasional yang menggunakan maskapai penerbangan Qantas akan diminta memberikan bukti telah divaksinasi Covid-19.
Bos maskapai penerbangan unggulan Australia itu, Alan Joyce, mengatakan langkah itu akan menjadi “kebutuhan” ketika vaksinnya sudah tersedia.
Dilansir BBC, dalam wawancara dengan Nine Network hari Senin (23/11/2020), Joyce mengatakan Qantas sedang menggodok perubahan syarat dan kondisi bagi penumpang internasional.
“Kami akan meminta orang sudah divaksinasi sebelum mereka bisa naik ke dalam pesawat… bagi penumpang internasional yang datang dan orang yang meninggalkan negeri ini kami kira itu merupakan suatu kebutuhan,” katanya kepada lembaga penyiaran Australia itu.
Pada bulan Agustus, Qantas melaporkan laporan kerugian tahunan hampir A$2 miliar karena dampak pandemi coronavirus.
Kala itu Joyce mengatakan bisnis penerbangannya mengalami kondisi yang paling parah dalam sejarah 100 tahun maskapai penerbangan itu dan dampak Covid-19 terhadap Qantas sangat buruk.
Di masa awal pandemi Australia menutup perbatasan-perbatasan internasionalnya dan mengharuskan mereka yang tiba di negara itu dari luar negeri menjalani karantina.
Negeri kangguru itu sangat mengandalkan kebijakan lockdown untuk meredam penyebaran coronavirus di dalam wilayahnya, terlebih belakangan ini infeksi Covid-19 marak kembali setelah laju pertambahan hariannya nyaris nol.
Sejauh ini Australia mencatat total hampir 28.000 infeksi coronavirus dengan kematian sekitar 900.*