Hidayatullah.com–Bentrokan antara separatis Yaman selatan dan pasukan pro-pemerintah di Provinsi Abyan Yaman menewaskan 13 pejuang, menurut sumber militer, Middle East Eye (MEE) melaporkan. Pertikaian pada Jum’at (27/11/2020) malam antara sekutu nominal dalam perang saudara melawan pemberontak Houthi menewaskan sedikitnya delapan orang dari Dewan Transisi Selatan (STC) separatis.
Korban jiwa termasuk dua perwira, dan lima dari pihak pemerintah Yaman, sumber militer dari kedua belah pihak mengatakan kepada AFP. STC menarik diri dari pembicaraan mengenai kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemerintah Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung Saudi pada bulan Agustus.
Itu telah bersekutu dengan koalisi Saudi melawan pemberontak Houthi, tetapi juga menginginkan pemisahan diri dari Yaman selatan. Hubungan telah bergeser bolak-balik sejak Agustus 2019, ketika STC menguasai Aden, tempat pemerintah beroperasi sejak ibu kota Yaman, Sanaa, diambil oleh Houthi pada awal perang pada tahun 2014.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kesepakatan yang dicapai di Riyadh pada November 2019 dirancang untuk memperbaiki keretakan antara sekutu. Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan jutaan mengungsi dalam konflik Yaman, yang telah memicu apa yang oleh PBB disebut sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.*