Hidayatullah.com—Peru memesan vaksin coronavirus yang cukup untuk diberikan kepada hampir tiga perempat penduduknya sedikitnya masing-masing satu dosis.
Kesepakatan yang diumumkan hari Jumat (28/11/2020) dengan Pfizer Inc dan program distribusi vaksin Covid-19 global COVAX itu menyediakan 23,1 juta dosis vaksin bagi penduduk Peru yang berjumlah 31,9 juta jiwa. Sebagian vaksinasi membutuhkan dua dosis.
Dilansir Reuters, Kementerian Kesehatan Peru mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan mengikat dengan Pfizer untuk pembelian 9,9 juta dosis vaksin yang saat ini sedang diujicobakan. Sebanyak 13,2 juta vaksin lagi akan dibeli Peru lewat program COVAX, yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI dan WHO.
COVAX sudah meneken perjanjian pembelian vaksin dari perusahaan farmasi asal Prancis Sanofi, perusahaan farmasi asal Inggris GlaxoSmithKline (GSK), AstraZeneca dan Novavax.
Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti pekan lalu mengatakan bahwa dia berharap vaksin akan tiba di Peru pada kuartal pertama 2021 sebelum pemilihan umum yang akan digelar tanggal 11 April, dan vaksinasi sepertinya akan digelar di tempat-tempat pemungutan suara.
Pabrik obat asal China Sinopharm dan perusahaan asal Amerika Serikat Johnson & Johnson saat ini sedang melakukan uji coba vaksin mereka di Peru, sehingga negaranya berpeluang untuk membeli vaksin itu dengan harga diskon, kata Mazzetti.
Sejauh ini tingkat kematian Covid-19 di Peru mencapai 111,55 per 100.000 penduduk, menjadikannya negara ketiga dengan mortalitas perkapita tertinggi di dunia menurut catatan Reuters.*