Hidayatullah.com– Angkatan Darat dan Garda Nasional Meksiko hari Kamis (7/7/2022) mengumumkan bahwa mereka telah menyita setengah ton fentanil dari sebuah gudang di kota Culiacan di bagian utara.
“Ini adalah penyitaan terbesar dalam sejarah obat mematikan ini,” kata Asisten Sekretaris Keamanan Publik Ricardo Mejia, memperkirakan fentanil sitaan itu memiliki nilai sekitar $230 juta.
Opioid sintetis seperti fentanil merupakan penyebab peningkatan besar kematian akibat overdosis narkoba di Amerika Serikat. Hanya dua miligram fentanil saja bisa mematikan. Obat ini 100 kali lebih kuat dari morfin.
Hampir 1.200 pon (543 kilogram) fentanil yang ditemukan di gudang tersebut dapat menghasilkan jutaan pil palsu (fentanil biasa dijajakan dengan disamarkan sebagai pil obat).
Fentanil menjadi sangat mematikan karena dikemas ke dalam pil agar terlihat seperti Xanax,
Adderall atau Oxycodone, atau dicampur dengan obat lain.
Cara penjualan seperti itu menyebabkan puluhan ribu kematian overdosis di Amerika Serikat, karena orang sering tidak menyadari bahwa mereka menggunakan fentanil.
Tingkat kemurnian fentanil yang ditemukan di gudang itu tidak jelas; fentanil sering dicampur dengan zat lain sebelum dikemas menjadi pil.
Hampir semua fentanil yang diselundupkan ke Amerika Serikat berasal dari Meksiko, di mana fentanil diproduksi dengan bahan kimia prekursor yang diselundupkan dari China.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Departemen Pertahanan Meksiko mengatakan gudang itu terletak di Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa, di mana markas besar kartel narkoba Sinaloa berada, dan 10 orang ditangkap.
Tentara juga menemukan setengah ton methamphetamine (sabu-sabu) dalam penggerebekan 2 Juli, serta kokain, opium, dan setidaknya 70 ton bahan kimia prekursor narkoba.*.