Hidayatullah.com—Rumah tangga di Inggris diminta untuk tidak menimbun makanan dan tisu toilet menjelang 1 Januari 2021, ketika negara itu resmi keluar dari dan tidak lagi terikat dengan undang-undang perdagangan Uni Eropa.
Hari Ahad (13/12/2020), Inggris dan Uni Eropa setuju untuk memperpanjang batas akhir perundingan kesepakatan dagang pasca-Brexit.
British Retail Consortium (BRC) mengatakan ketidakpastian saat ini membuat perusahaan-perusahaan ritel kesulitan untuk membuat persiapan Tahun Baru. Meskipun demikian pemasok memiliki cukup persediaan barang. Namun, masyarakat diminta untuk tidak memborong makanan dan berbelanja melebihi kebiasaan.
“Peritel melakukan semua yang mereka bisa untuk mempersiapkan semua kemungkinan pada 1 Januari –menambah stok makanan kaleng, tisu toilet dan produk-produk berumur panjang lain sehingga ada pasokan produk esensial yang cukup,” kata pimpinan eksekutif BRC Helen Dickinson.
“Sementara tidak ada persiapan yang dilakukan peritel dijamin sepenuhnya dapat menghindari gangguan, tidak ada perlunya bagi masyarakat untuk membeli makanan lebih banyak dari biasanya sebab nanti akan berdampak pada impor produk makanan segar, seperti buah dan sayuran, yang tidak dapat disimpan untuk jangka waktu lama baik oleh peritel maupun konsumen,” imbuhnya.
Semasa lockdown pertama guna menghindari aksi borong dan penimbunan oleh masyarakat, toko-toko di Inggris membatasi pembelian sejumlah kebutuhan esensial seperti tisu toilet, pasta kering dan susu UHT.*