Hidayatullah.com– Sebuah “kartel super” yang menguasai sepertiga dari perdagangan kokain di Eropa telah dibongkar di enam negara, kata polisi.
Badan kepolisian Uni Eropa, Europol, mengumumkan bahwa 49 tersangka ditangkap selama penyelidikan, hasil dari penggerebekan di Eropa dan Uni Emirat Arab yang menarget “pusat komando dan kontrol” serta logistik kartel tersebut.
Salah satu tersangka adalah warga negara Inggris, yang diduga memimpin kartel tersebut. Tersangka warga Inggris itu digambarkan memiliki hubungan dengan Costa del Sol. Dia meninggalkan Spanyol untuk menghindari percobaan penculikan terhadap dirinya dan melarikan diri ke Dubai. Di negeri Arab itu dia terus menjalankan operasi narkoba, menurut pernyataan dari Guardia Civil, polisi Spanyol.
Sebuah sumber mengatakan kepada AFP bahwa satu dari tersangka warga Belanda merupakan “tangkapan sangat besar”. Total ada 14 penangkapan yang dilakukan di Belanda pada tahun 2021, sementara dua tersangka Belanda “bernilai tinggi” ditangkap di Dubai.
Tersangka Belanda diduga terkait dengan Ridouan Taghi, yang ditangkap pada 2019 dan kini diadili di Belanda, di mana dia menghadapi tuduhan pembunuhan dan menjalankan kelompok penyelundupan kokain yang berbasis di Amsterdam.
Ketika Taghi ditangkap di Dubai hampir tiga tahun lalu, dia digambarkan sebagai “salah satu pria paling berbahaya dan dicari di dunia”. Wartawan investigasi Belanda Peter R de Vries, yang ditembak mati di jalan-jalan Amsterdam pada 2021, dikatakan ada dalam daftar kematiannya – sesuatu yang dibantah Taghi.
Otoritas Spanyol mengatakan pemasok obat itu adalah warga negara Panama yang juga berbasis di Dubai.
Dengan sandi Desert Light, polisi melakukan penggerebekan bersama di sejumlah negara Eropa dan Uni Emirat Arab antara 8 dan 19 November dengan tujuan membongkar kartel narkoba itu.
Penangkapan tersebut menyusul investigasi paralel di Spanyol, Prancis, Belgia, Belanda dan UEA, dikoordinasikan oleh Europol, terhadap apa yang disebut badan UE sebagai “jaringan kriminal yang subur” yang terlibat dalam perdagangan narkoba skala besar dan pencucian uang. Polisi dari Inggris, AS, dan Bulgaria juga terlibat.
Lebih dari 30 ton kokain disita, yang menurut polisi kemungkinan mencapai sepertiga dari total perdagangan di Eropa.
Sepuluh orang ditangkap di Belgia, enam di Prancis dan 13 di Spanyol, serta 14 di Belanda pada 2021. Sebanyak enam tersangka “bernilai tinggi” ditangkap di Dubai.
Jaksa Belanda mengatakan mereka akan meminta ekstradisi para tersangka itu dari UEA.
Mereka mengatakan salah satu tersangka adalah pria berusia 37 tahun berkewarganegaraan Belanda dan Maroko, yang ditahan karena diduga mengimpor ribuan kilogram kokain ke Belanda pada tahun 2020 dan 2021.
“Ini adalah tindak pidana serius yang berkaitan dengan perdagangan narkoba internasional, terutama dari Amerika Selatan melalui pelabuhan Antwerp dan Rotterdam,” kata Kejaksaan Belanda seperti dilansir The Guardian Senin (28/11/2022).
Kartel narkoba itu dijalankan dari UEA, di mana para tersangka merasa tidak tersentuh dan menikmati standar hidup yang tinggi, menurut Guardia Civil. Penangkapan dilakukan setelah kesepakatan kerja sama antara Europol dan UEA pada bulan September, yang memungkinkan dua petugas penegak hukum UEA dikerahkan ke kantor pusat Europol di Belanda.
“Penindakan terkoordinasi ini mengirimkan pesan yang kuat kepada para penjahat yang mencari perlindungan dari penegakan hukum,” kata Europol dalam sebuah pernyataan.*