Hidayatullah.com–Masjid Ulu di provinsi Utrecht Belanda, yang terkait dengan Diyanet Foundation of Holland (HDV), mengalami serangan Islamofobia pada Sabtu (12/11/2020) malam, lapor Daily Sabah. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa selain hinaan Muslim yang tertulis di pintu masuk dan dinding masjid, sebuah salib juga dilukis.
Pengumuman itu ditanggapi dengan mengatakan bahwa serangan itu disambut dengan kesedihan dan bahwa meskipun kata-kata kebencian memicu ketakutan dan kecemasan di masyarakat, yayasan akan tetap bersatu dan melanjutkan layanannya. Pernyataan tertulis tersebut menunjukkan bahwa dua sinagog juga diserang pada malam yang sama di distrik yang sama dan menggarisbawahi bahwa yayasan tersebut mengutuk semua jenis kekerasan.
“Kita harus menyadari bahwa ada orang yang memiliki emosi kebencian yang serius terhadap Muslim dan itu bisa melakukan serangan yang sangat serius. Karena itu, kami mendesak Kementerian Kehakiman dan Keamanan untuk mengambil tindakan pengamanan ekstra di sekitar masjid,” lanjut pernyataan itu.
Menurut media lokal, polisi telah menangkap seorang pria berusia 44 tahun tetapi tidak yakin apakah dia melakukan tiga serangan itu sendirian. Masjid telah mengalami lusinan kekotoran batin dalam beberapa tahun terakhir di Belanda, dan tingkat serangannya bervariasi.
Sementara beberapa pelaku telah menggunakan bom molotov atau bahan peledak lainnya, banyak pelaku lainnya memiliki simbol teror yang dilukis dengan semprotan atau penghinaan rasis di masjid. Karena sebagian besar individu sayap kanan dan anggota kelompok teroris PKK bertanggung jawab atas kekerasan terhadap komunitas mereka, umat Islam di negara tersebut menuntut tindakan pengamanan yang lebih baik dari pemerintah.
Kejahatan kebencian terhadap masjid dan Muslim telah meningkat di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir, sebagian didorong oleh keberhasilan kelompok anti-imigran, anti-Muslim dalam mendapatkan kekuasaan politik.*