Hidayatullah.com–Tunisia tidak akan menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’ dan posisinya tidak akan dipengaruhi oleh perubahan internasional apa pun, kementerian luar negeri mengatakan. Pernyataan tersebut datang setelah Maroko secara resmi menandatangani perjanjian normalisasi dengan negara Yahudi itu, lapor The New Arab.
“Tunisia menghormati posisi kedaulatan semua negara. Namun, kami menegaskan kembali posisi kami yang teguh dan berprinsip dan kami tidak akan pernah terpengaruh oleh perubahan global,” kata kementerian luar negeri, Selasa (22/12/2020).
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa sikap anti-normalisasi Tunisia bermula dari keinginan rakyat Tunisia, dan menyampaikan solidaritas dan dukungan tanpa syarat untuk hak-hak sah rakyat Palestina. Hari Senin (21/12/2020), The New York Times mengutip sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah AS yang memperkirakan bahwa Tunisia dan Oman kemungkinan akan segera menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’.
Serikat Buruh Umum Tunisia (UGTT) mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa memperingatkan Tunis agar tidak mengambil langkah apa pun untuk menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’. Negara ini mengatakan mereka menolak hubungan “dengan musuh Zionis dengan dalih apa pun”, dan menekankan bahwa masalah Palestina adalah penyebab utama bagi orang Tunisia.
“Kami menyaksikan beredarnya berita tentang pengaturan di balik layar dan pertemuan yang tidak diumumkan yang disponsori oleh Prancis dan Amerika Serikat untuk meyakinkan negara Tunisia untuk menormalisasi hubungan dengan entitas Zionis, seperti yang dilakukan negara-negara Arab lainnya, di pertukaran untuk insentif keuangan dan bantuan dalam bentuk suap untuk memukul posisi nasional Tunisia dan memaksa negara itu untuk mengubah kebijakan internasional dan Arabnya,” demikian pernyataan itu menambahkan.*