Hidayatullah.com–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan sebuah masjid baru di Lapangan Taksim Istanbul yang terkenal sebagai simbol era Ataturk. Masjid itu dapat menampung jemaah hingga 4.000 orang dan menawarkan area parkir, serta ruang konferensi dan pameran.
“Masjid kami telah mengambil tempat yang berbeda di antara simbol-simbol Istanbul,” kata Erdogan, berbicara pada upacara peresmian Masjid Taksim setelah shalat Jumat, dilansir oleh TRT World pada Jumat (28/05/2021).
Dia menegaskan bahwa masjid akan menjadi salah satu pusat budaya dan seni terpenting di kota.
“Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Taksim akan menjadi salah satu pusat seni dan budaya terpenting Istanbul dengan perpustakaan digital dan area membaca, lounge, dan pameran,” katanya.
Erdogan menambahkan bahwa dia menganggap Masjid Taksim sebagai “penghormatan kepada Masjid Agung Hagia Sophia, yang kami buka untuk beribadah beberapa waktu lalu, sebagai hadiah untuk peringatan 568 tahun penaklukan Istanbul,” yang akan ditandai pada hari Sabtu.
“Saya percaya bahwa warisan spiritual penting ketiga yang kami berikan kepada Istanbul baru-baru ini setelah selesainya Masjid Agung Camlica dan pembukaan kembali Hagia Sophia akan menyinari kota kami seperti lampu selama berabad-abad,” tambahnya.
Pentingnya Lapangan Taksim
Lapangan Taksim atau Taksim Square adalah salah satu area tersibuk di Istanbul.
Terkenal dengan trem (kereta) antik yang melaju di sepanjang Istiklal Caddesi (jalan raya), area ini juga terkenal dengan bangunan abad ke-19, pusat perbelanjaan, restoran, kafe, bar, dan seniman jalanan.
Pada musim panas 2013, demonstrasi yang relatif kecil di Taman Gezi, dekat alun-alun, berkembang menjadi gelombang demonstrasi nasional terhadap pemerintah yang menewaskan delapan pengunjuk rasa dan seorang petugas polisi.
Pemerintah kemudian mengatakan demonstrasi tersebut adalah upaya untuk menggulingkannya oleh anggota Organisasi Teroris Fetullah (FETO) yang telah menyusup ke polisi dan pengadilan.
Tiga tahun kemudian, FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016 yang menewaskan 251 orang dan hampir 2.200 terluka.
Masjid menampilkan karya ahli kaligrafi
Mohamed Hamdan Dagalo, wakil presiden Dewan Kedaulatan Transisi Sudan, bersama dengan beberapa pejabat Turki termasuk Ketua Parlemen Mustafa Sentop, Wakil Presiden Fuat Oktay, Menteri Pertahanan Nasional Hulusi Akar dan Direktur Komunikasi Fahrettin Altun juga hadir dalam upacara tersebut peresmian masjid tersebut.
Fondasi masjid yang bertanda tangan arsitek Sefik Birkiye dan Selim Dalaman diletakkan pada 17 Februari 2017.
Tersebar di 26.716 kaki persegi, juga menampilkan karya ahli kaligrafi Davut Bektas dan miniaturis Adem Turan, dengan tulisan dari Alquran.
Area sholat masjid memiliki panel dinding kayu.
Karpet berwarna keemasan yang ditenun khusus di bagian barat provinsi Manisa menutupi lantai masjid di bawah enam pelat yang dihiasi kaligrafi nama Allah, Nabi Muhammad, dan empat khalifah –– Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.
Sebuah mihrab setinggi hampir 28 kaki (relung sholat yang menunjukkan arah Mekah) dibangun di salah satu dindingnya, sementara lampu gantung bercahaya dengan 60 lampu dan diameter 12 meter tergantung dari langit-langit masjid.