Hidayatullah.com–Inggris telah menarik buku pelajaran sejarah yang dituduh mendukung “Israel”. Ini adalah kedua kalinya buku pelajaran, yang diterbitkan perusahaan pendidikan Pearson, ditarik.
Yang pertama terjadi pada tahun 2019 ketika buku tersebut ditarik setelah kelompok-kelompok pendukung “Israel” mengklaim buku sejarah mendukung Palestina, dilansir Arab News pada Kamis (10/06/2021).
Kontroversi menyelimuti buku pelajaran “Konflik di Timur Tengah 1945-1995” yang diterbitkan pada 2016, dan “Timur Tengah: Konflik, Krisis dan Perubahan 1917-2012” yang diterbitkan pada 2017.
Pencabutan pada 2019 terjadi setelah kelompok pendukung “Israel”, UK Lawyers for Israel, menolak buku itu karena menyebutkan pembantaian Deir Yassin pada 1948 sebagai “salah satu kekejaman terburuk perang.”
Perusahaan Pearson kemudian menugaskan, Parallel Histories, sebuah organisasi pendidikan untuk menyelidiki kualitas dan akurasi buku mereka. Michael Davis, mantan guru sejarah dan pendiri Parallel Histories, menyebut tidak ada “bias”.
Namun, kelompok pro “Israel” terus keberatan dengan buku tersebut hingga akhirnya revisi buku itu diterbitkan pada 2020.
Ini menyebabkan pencabutan kedua, setelah Prof. John Chalcraft, guru sejarah Timur Tengah, dan Prof. James Dickins dari fakultas bahasa Arab di Universitas Leeds, membandingkan buku yang sudah direvisi dengan yang belum.
Mereka mencatat ada 300 revisi yang mayoritas memihak “Israel” dan dengan sudut pandang “Israel“.
Hal ini dianggap oleh masyarakat luas sebagai pembelokan sejarah Palestina, demi menghapus citra buruk Zionis Yahudi.*