Hidayatullah.com — Empat anggota milisi Syiah, Hashd al-Shaabi, tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Provinsi Anbar, Iraq barat, dekat perbatasan Suriah. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah faksi Hashd al-Shaabi, menyatakan bahwa empat anggota pasukan tewas akibat agresi Amerika.
Faksi itu mengancam akan melakukan perang terbuka dengan pendudukan Amerika. Sebuah sumber militer Iraq mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa serangan udara AS menargetkan situs-situs di mana para pejuang Kataib Sayyid al-Shuhada ditempatkan di perbatasan Iraq-Suriah.
Sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara dengan media, mengatakan serangan itu menyebabkan kematian empat anggota dan melukai tiga lainnya. Otoritas Iraq belum mengeluarkan pernyataan mengenai serangan udara tersebut.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa militer meluncurkan serangan udara ke fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi Syiah yang didukung Iran di wilayah perbatasan Iraq-Suriah.
“Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden Biden telah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS. Mengingat serangkaian serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran yang menargetkan kepentingan AS di Iraq, Presiden mengarahkan tindakan militer lebih lanjut untuk mengganggu dan mencegah serangan semacam itu,” kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dikutip laman Anadolu.
Situs militer yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Baghdad baru-baru ini diserang oleh roket. Washington menuduh faksi-faksi bersenjata Syiah yang terkait dengan Iran bertanggung jawab atas serangan tersebut.*