Hidayatullah.com—Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Sudan Selatan (UNMISS) mengutarakan kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan di berbagai daerah di negara termuda di dunia itu.
UNMISS mengatakan pada bulan Mei, lebih dari $1 juta suplai dan aset kemanusiaan dijarah dan dirusak dalam serangan bersenjata di Gumuruk di bagian timur negara itu.
Kejadian itu mempengaruhi pengiriman bantuan yang diperuntukkan bagi sekitar 130.000 orang.
“Sudan Selatan semakin menjadi salah satu tempat paling berbahaya untuk mengerahkan pekerja kemanusiaan,” kata pimpinan UNMISS Nicholas Haysom kepada para reporter di ibukota Juba, seperti dilansir BBC Jumat (23/7/2021).
“Tahun ini saja, empat pekerja kemanusiaan tewas saat menjalankan tugas. Tindakan kriminal ini harus dihentikan… Mereka yang melakukan kekerasan dan penjarahan harus diseret ke pengadilan.”*