Hidayatullah.com—Universal Postal Union (UPU), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab atas kebijakan pos dunia, memutuskan untuk memblokir penggunaan perangko Inggris di kepulauan terpencil Chagos Islands.
Semua kiriman pos dari kepulauan di tengah Samudera Hindia itu sekarang harus menggunakan perangko Mauritius, lansir BBC Rabu (25/8/2021).
Inggris mengatakan tidak akan menyerahkan kendali atas teritori itu sampai pulau-pulau tersebut tidak lagi diperlukan untuk kepentingan keamanan. Inggris menganggap kepulauan itu sebagai British Indian Ocean Territory (BIOT).
Amerika Serikat saat ini menggunakan pulau terbesar dari Chagos Islands – Diego Garcia – sebagai pangkalan udara.
Tiga badan berkuasa di PBB sudah menetapkan bahwa kepulauan itu, yang berpenduduk sekitar 3.000 jiwa, merupakan bagian dari imperial lawas Britania Raya dan harus diserahkan ke Mauritius segera.
Keputusan UPU dengan dukungan suara nyaris bulat tersebut mengindikasikan klaim Inggris atas Chagos Islands semakin melemah.
Langkah selanjutnya mungkin Mauritius akan mengajukan larangan terbang bagi pesawat-pesawat internasional di wilayah udara kepulauan yang berada di tengah luasnya samudera antara Asia dan Afrika itu.*