Hidayatullah.com– Seorang juru bicara Taliban menolak rencana Turki untuk menempatkan tentara di bandara internasional Kabul dalam konferensi pers pada hari Selasa (24/08/2021). Dia mengatakan bahwa Afghanistan tidak membutuhkan pasukan Turki, lansir Middle East Eye.
“Kami ingin hubungan baik dengan Turki, tetapi kami tidak ingin tentara mereka di Afghanistan,” kata Zabihullah Mujahid menurut media lokal. “Tidak perlu pasukan Turki di Afghanistan, kami lebih dari mampu mengamankan bandara Kabul sendiri.”
Turki selama beberapa tahun terakhir telah menjaga bagian militer bandara dari serangan eksternal. Ankara awal musim panas ini hampir mencapai kesepakatan dengan AS untuk melanjutkan misi, tetapi pengambilalihan oleh Taliban di negara itu secara dramatis mengubah keadaan.
Pejabat Turki telah mencari cara untuk mempertahankan kehadiran mereka di negara itu dengan bernegosiasi dengan Taliban dalam upaya untuk melindungi kepentingan komersial dan politik Turki.
Seorang pejabat Turki mengatakan kepada Middle East Eye bahwa terlalu dini untuk mengeluarkan komentar atas pernyataan Taliban.
Perasaan yang luar biasa di Ankara adalah bahwa pertemuan tingkat senior antara pejabat Turki dan Taliban akan mendamaikan para pihak, seperti pertemuan Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban, yang memimpin politik kantor.
Erdogan pekan lalu secara terbuka menyatakan bahwa Turki ingin tetap berada di bandara melalui kesepakatan dengan Taliban atau pemerintah transisi, yang, katanya, dapat “memperkuat posisi Taliban” di arena internasional.
Namun publik Turki terus waspada terhadap misi semacam itu, dengan hampir dua pertiga responden survei baru-baru ini menentang penempatan pasukan Turki di Afghanistan.*