Hidayatullah.com– Taliban pada hari Jumat mengatakan mereka tidak memerlukan kerja sama dari negara mana pun untuk memerangi aksi terorisme di Afghanistan. Hal ini disampaikan menanggapi pejabat senior AS yang mengaku siap membantu Taliban memerangi Daesh, beberapa hari setelah serangan mematikan di dekat bandara Kabul menewaskan hingga 170 orang .
“Kami sepenuhnya siap untuk memastikan keamanan negara kami sendiri,” kata Anaamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban kepada Tolo News. “Kami tidak membutuhkan dukungan AS atau negara lain dalam hal ini,” tambah dia.
Pada tanggal 26 Agustus, lima hari sebelum AS berangkat dari Afghanistan, sebuah pemboman mematikan terjadi di dekat bandara Kabul yang menewaskan hingga 170 orang. Dilaporkan Taliban, banyak dari korban aksi terorisme tersebut adalah warga sipil Afghanistan yang mencoba meninggalkan negara itu. Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dua keluarga korban serangan mematikan berbicara dengan TOLOnews dan berbagi penderitaan kehilangan orang yang mereka cintai yang berusaha meninggalkan negara itu. Mohammad Zaki, 18, tewas dalam ledakan di dekat bandara.
Keluarganya mengatakan dia ingin pergi ke Moskow untuk melanjutkan pendidikan universitasnya tetapi dia gagal dan kehilangan nyawanya. “Anak saya ingin pergi ke Moskow untuk pendidikan, namun akhir-akhir ini, dia enggan memutuskan untuk pergi ke Rusia. Ketika Taliban datang, dia meminta izin ayahnya dan pergi ke bandara tetapi kami menemukan mayatnya di rumah sakit setelah ledakan,” kata ibu Zaki, Nek Bakht.
Keluarga Zaki mengatakan para pelaku serangan harus diadili. “Mereka harus bersatu dan harus mencapai kesepakatan dengan negara-negara regional serta oposisi mereka,” kata paman Zaki, Hekmatullah.*