Hidayatullah.com–Delapan penyanyi pop ternama asal China Daratan, satu penyanyi asal Taiwan dan satu dari Hong Kong secara terbuka menyuarakan dukungan mereka terhadap Beijing dalam persoalan Hong Kong.
Komentar mereka kebanyakan merupakan tanggapan atas insiden pembuangan bendera kebangsaan China di Victoria Harbor awal bulan ini. Kala itu para demonstran merasa frustrasi atas campur tangan Beijing terhadap Hong Kong, wilayah otonomi yang memiliki kebebasan sangat luas dibanding wilayah China Daratan.
Baca: Setelah Unjuk Rasa Rusuh, Demonstran Hong Kong Tampil Damai di Victoria Park
Bintang K-pop Lay Zhang, Jackson Wang, Lai Kuan-lin dan Victoria Song termasuk para pesohor berdarah China yang memasang foto bendera China disertai pengumuman yang menyatakan mereka adalah “salah satu dari 1,4 miliar orang pengawal bendera kebangsaan China” di akun resmi Weibo mereka. Wang berasal dari Hong Kong, sementara Lai dari Taiwan. Weibo merupakan salah satu media sosial di China yang paling banyak penggunanya, sering disebut sebagai “Twitter-nya China”.
Erika Ng, gadis Hong Kong berusia 26 tahun penggemar Jackson Wang, kepada Associated Press mengaku tidak terkejut dengan sikap idolanya itu.
Menurutnya, Wang lebih menganggap “pasar China lebih berharga dibanding pasar Hong Kong” karena dia lebih sering tampil dan lebih dikenal di China Daratan.
Victoria Song dan Lay Zhang, seorang vokalis grup EXO, menunjukkan kebanggaan mereka terhadap China di Instagram. Song mengunggah gambar bendera China pekan lalu disertai tulisan “Hong Kong bagian dari China selamanya.” Namun, patirotisme mereka itu hanya dapat dilihat penggemarnya di luar negeri, sebab Instagram merupakan salah satu dari banyak media sosial asing yang diblokir di China.
Sikap para penyanyi terkenal itu bisa dimaklumi, pasalnya mereka “mencari makan” di China Daratan. Jika tidak menunjukkan dukungan kepada Beijing bisa jadi mereka mengalami kerugian, seperti yang dialami Denise Ho.
Penyanyi pop-Kanton Denise Ho dulu laris manis di pasar China. Lima tahun silam di memutuskan menyuarakan dukungannya terhadap Hong Kong. Namun, akibatnya dia dinyatakan terlarang di China Daratan, sehingga penyanyi wanita itu mengalami pukulan finansial telak. Sejak itu, Denise Ho menjadi salah satu wajah demonstran paling dikenal di Hong Kong.*