Hidayatullah.com—Berita megenai seorang dokter yang meninggalkan telepon selulernya dalam tubuh pasien saat operasi persalinan menyebar di media sosial Yordania dalam tiga hari terakhir, meskipun pihak berwenang dan Jordan Medical Association (JMA) membantah kabar itu, dengan mengatakan beritanya adalah palsu alias hoax.
Banyak dari pengguna media sosial, yang ikut menyebarkan berita bohong yang dimuat sejumlah media lokal itu, mengkritik JMA dan Kementerian Kesehatan.
“Apakah dokter tersebut sangat keranjingan dengan ponselnya, sehingga dia tidak dapat meninggalkannya meskipun sedang melakukan operasi bedah? Ini tidak profesional, dia seharusnya dilarang praktek,” kata pemilik akun Hoda Al-Hamalan di Facebook seperti dikutip Jordan Times (12/5/2015).
Ali Alloubani mengatakan jika dokter meninggalkan benda-benda lain yang dipakai untuk pembedahan seperti pisau dan gunting, hal itu masih “dimaklumi”, tetapi jika yang tertinggal adalah ponsel maka itu “sangat keterlaluan”.
Abu Fawaz Dwairi Al-Obeidi menyalahkan kementerian karena memperbolehkan “orang semacam itu” berpraktek sebagai dokter. Sementara pengguna media sosial lainnya mengatakan dokter itu layak dituntut ke meja hijau.
Hussam Al-Khawaldeh berpendapat kedokteran di Yordania merupakan salah satu bidang yang unggul, dan jika ada dokter yang melakukan kecerobohan semacam itu maka akan menyebabkan kemunduran.
Kepada Jordan Times profesor sosiologi di Universitas Yordania, Majduddin Khamesh, mengatakan bahwa tersebarnya berita bohong itu dikarenakan para pengguna media sosial menganggap dirinya sendiri sebagai analis dan reporter atau wartawan tanpa memperhatikan keotentikan dari berita-berita yang disebarkan di media online.
“Situs-situs semacam itu memberikan kesempatan kepada perorangan dan kelompok menggunakan media online untuk menyebarkan pendapat dan pikiran mereka sendiri, dan untuk mengeksploitasi dan memperluas jaringan guna membahas berita dan kejadian bohong,” kata Khames.
“Kebanyakan situs tidak melakukan cek ulang atas informasi yang mereka sebarkan, mereka hanya meng-copy dan paste berita-berita itu,” imbuhnya.
JMA hari Senin mengatakan akan melayangkan gugatan hukum atas media yang mempublikasikan laporan bohong tentang ponsel dokter bedah yang tertinggal di dalam perut pasien saat melakukan operasi Caesar di sebuah rumah sakit umum itu.*