Kuburan massal itu ditemukan di wilayah Libya yang sebelumnya dikuasai oleh Khalifa Haftar dan milisi sekutunya yang terkenal bengis
Hidayatullah.com — Dua kuburan massal ditemukan di kota Tarhuna, sebelah tenggara ibukota Libya, yang sebelumnya dikuasai oleh Jenderal Khalifa Haftar.
Otoritas Umum untuk Penelitian dan Identifikasi Orang Hilang mengatakan mayat-mayat akan digali dari kuburan massal pada Senin.
Tarhuna, sebuah kota strategis sekitar 65 kilometer dari Tripoli, berada di bawah kekuasaan milisi al-Kaniyat, yang dikenal brutal. Dipimpin oleh al-Kani, milisi tersebut pada awalnya bersumpah setiap kepada pemerintah di Tripoli.
Tetapi mereka beralih pihak dan bersekutu dengan pasukan pembangkang Khalifa Haftar yang berbasis di Libya timur pada 2019.
Menurut sumber pemerintah Libya, pasukan Haftar dan milisi sekutunya melakukan kejahatan perang dan genosida antara April 2019 dan Juni 2020.
Penggalian kuburan baru menemukan sisa-sisa 9 mayat dan tidak ada informasi tentang identitas para korban, lansir Daily Sabah (27/09/2021).
Sejak Juni tahun lalu, pasca kekalahan pasukan Haftar di wilayah barat, pemerintah telah menemukan sekitar 300 mayat. Ratusan mayat itu ditemukan di berbagai kuburan massal di Tarhuna dan selatan ibukota Libya.
Departemen Keuangan Amerika Serikat mensanksi al-Kani dan milisinya pada November setelah membuktikan bahwa keduanya bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil yang mayatnya ditemukan di beberapa kuburan massal di Tarhuna.
Amerika juga menuduh milisi al-Kani melakukan tindakan penyiksaan, penculikan dan pengusiran warga sipil.*
Kuburan Massal Warga Sipil Korban Kebrutalan Pemberontak Tigray Ditemukan