Hidayatullah.com—Kepala misi Uni Eropa di Liberia mengaku sangat terkejut betapa kotornya ibukota Monrovia, padahal sudah banyak donasi dikucurkan untuk membantu upaya penanggulangan sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal warganya.
Laurent Delahousse mengatakan kepada hadirin sebuah forum yang diselenggarakan oleh Dewan Kota Monrovia bahwa dirinya “cukup terkejut” dengan apa yang dilihatnya ketika baru tiba di kota itu setahun lalu.
“Monrovia merupakan sebuah kota menjijikkan, sebuah kota yang kotor,” ujarnya, seperti dilansir BBC Kamis (7/10/2021).
“Dari semua ibukota yang saya lihat di tempat tugas saya sebelumnya di Afrika, saya belum pernah melihat yang lebih kotor dari kota Anda,” imbuhnya.
Walikota Monrovia Jefferson Koijee, yang juga ketua sayap pemuda dari partai pemerintah CDC mengatakan kepada forum tersebut bahwa manajemen sampah di kota yang padat penduduk itu merupakan suatu tantangan besar.
Namun, dengan lebih banyak dukungan dari mitra donor seperti Uni Eropa, mereka akan terus berupaya mengatasi masalah tersebut, katanya.
Bertahun-tahun banyak dukungan besar dari komunitas donor telah diberikan untuk pemeliharaan kota Monrovia, tetapi kota itu tetap kotor. Tumpukan sampah tersebar di mana-mana dan dibiarkan tergeletak di jalanan selama berminggu-minggu.*